Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agnes Setyowati
Akademisi

Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan, Bogor, Jawa Barat. Meraih gelar doktor Ilmu Susastra dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Aktif sebagai tim redaksi Jurnal Wahana FISIB Universitas Pakuan, Ketua Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat  Bogor, dan anggota Manassa (Masyarakat Pernaskahan Nusantara). Meminati penelitian di bidang representasi identitas dan kajian budaya.

Pemuda dan Masa Depan Indonesia

Kompas.com - 29/10/2020, 21:13 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

GENERASI muda selalu memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam perkembangan suatu bangsa dan negara karena mereka adalah kelompok sosial yang menentukan masa depan sebuah bangsa.

Begitu juga Indonesia. Sejarah mencatat bahwa kelompok muda memiliki keterlibatan aktif dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat Indonesia sejak dulu hingga kini.

Pada bulan Pemuda yang diperingati setiap bulan Oktober, Zainudin Amali selaku Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora), terus berupaya membangkitkan semangat anak muda Indonesia dengan menggelorakan semangat untuk bersatu dan bangkit.

Perjuangan memang tidak akan pernah sama, namun semangat sumpah pemuda di masa lalu dapat dijadikan inspirasi oleh generasi milenial saat ini untuk membangun negeri ini menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, kita perlu menilik dan merefleksikan kembali keterlibatan anak muda dan kontribusinya bagi bangsa Indonesia.

Salah satu bukti tersebut dapat kita soroti dalam esensi peringatan hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap 28 Oktober. Tanggal ini selalu disambut secara gegap gempita oleh pemerintah dan masyarakat untuk mengajak anak muda berperan aktif dalam pembangunan negeri ini.

Peringatan Sumpah Pemuda berawal dari diselenggrakannya Kongres Pemuda II pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Batavia. Kongres ini digagas oleh kelompok pemuda lintas etnis, suku, agama, dan budaya dari berbagai wilayah Hindia-Belanda (saat ini Indonesia) bagian Barat dan Timur.

Kongres ini merupakan momen bersejarah dalam proses kemerdekaan Indonesia. Bagaimana tidak? Setidaknya 17 tahun sebelum Indonesia memproklamirkan kemerdekaan dari penjajahan kolonial kesadaran untuk berbangsa dan memperteguh persatuan Indonesia telah disuarakan jauh lebih dulu.

Agenda mereka adalah untuk mewujudkan persatuan bangsa yang dituangkan dalam ikrar yang berbunyi “bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu” yaitu Indonesia.

Tidak berlebihan bila kita katakan bahwa kesadaran tersebut dibangun atas semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

Sumpah Pemuda memiliki pengaruh yang sangat luar biasa. Bahkan hal tersebut menjadi titik awal terbentuknya persatuan dan kesatuan Indonesia serta menjadi cikal bakal tumbuhnya semangat nasionalisme dan patriotisme untuk membebaskan negeri tercinta dari belenggu penjajahan Belanda dan langkah awal dalam melahirkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Melalui Sumpah Pemuda kita banyak mengambil nilai-nilai positif yang merupakan representasi dari masyarakat Indonesia sehingga patut dicontoh oleh masyarakat kita dewasa ini, seperti gotong royong, nasionalisme, patriotisme, cinta tanah air, perdamaian, kerukunan, musyawarah untuk mufakat, kekeluargaan, serta tanggung jawab.

Museum Sumpah Pemuda, tampak depan. Rumah ini adalah rumah kos yang dipakai para pemuda untuk mengikrarkan Sumpah Pemuda. Rumah ini dulu milik Sie Kong Lian.Laman Museum Sumpah Pemuda, Kemdikbud Museum Sumpah Pemuda, tampak depan. Rumah ini adalah rumah kos yang dipakai para pemuda untuk mengikrarkan Sumpah Pemuda. Rumah ini dulu milik Sie Kong Lian.

Generasi muda dan partisipasi politik

Rekam sejarah Indonesia telah mencatat peran strategis anak muda dalam menentukan kemana bangsa ini akan dibawa.

Oleh karena itu, pemahaman serta partisipasi politik yang sangat memadai penting untuk dimiliki oleh mereka untuk mengawal pembangunan bangsa di masa yang akan datang.

Mengutip pernyataan Herbert McClosky bahwa partisipasi politik merupakan kegiatan sukarela suatu masyarakat untuk berperan serta secara aktif dalam menentukan penguasa dan mengawal segala bentuk kebijakan pemerintah (public policy), baik secara langsung atau tidak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com