Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Nilai Banyak Orang Terjebak Publisitas dan Pencitraan Diri

Kompas.com - 26/10/2020, 11:37 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai, saat ini banyak orang yang terjebak pada mentalitas yang hanya peduli akan pencitraan diri.

Menurut dia, pada era digital ini, publisitas seolah menjadi kata kunci dalam mengukur kebaikan seseorang. Sehingga, banyak orang yang lebih mementingkan publisitas.

"Padahal belum tentu apa yang di-publish tersebut mempunyai dampak positif yang lebih besar daripada yang tidak di-publish," ujar Ma'ruf saat menghadiri Haul Virtual ke-39 K.H. Abdul Hamid, Senin (26/10/2020).

"Banyak orang terjebak pada mentalitas syuhrah, yaitu mentalitas pencitraan diri agar dikenal luas," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Maruf Minta Pendakwah Ikuti Cara Mbah Hamid yang Tak Berwajah Garang

Ia mengatakan, banyak juga orang yang memperlihatkan amal kebaikan yang dilakukan, yang lebih diorientasikan agar diulas media secara luas.

Menurut dia, apa yang dilakukan tersebut tidak tulus karena memiliki niat lain.

"Motivasinya hanya untuk membentuk citra diri, bukan berbuat kebajikan itu sendiri," kata dia.

Oleh karena itu, Ma'ruf pun berharap cara KH Abdul Hamid atau Mbah Hamid dalam kehidupan sehari-harinya yang tawadhu, sederhana, dan menjauh dari publisitas dapat diteladani setiap orang.

Baca juga: Wapres Sebut Perkembangan Industri Halal Harus Seiring Kebijakan Pro-UMKM

Dalam tradisi ilmu tasawuf, kata dia, hal tersebut dikenal dengan khumul, yaitu fokus pada aktivitas kebaikan dengan membungkus dan menutupinya agar tidak diketahui orang lain.

"Ajaran khumul ini di masa sekarang sudah banyak dilupakan. Segala sesuatu amal kebaikan yang dilakukan seakan harus diketahui seluas mungkin oleh publik," kata Ma'ruf Amin.

Meski era digital membuat banyak orang menginginkan publisitas saat berbuat kebaikan, namun Ma'ruf mengingatkan bahwa era digital dapat diambil sisi positifnya terutama dalam berdakwah.

Melalui media digital, kata dia, jangkauan dakwah bisa lebih luas dan dapat dilakukan kapan serta di mana saja.

Baca juga: Wapres Minta Santri Gunakan Teknologi Digital sebagai Alat Dakwah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com