JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan perkembangan industri halal harus dilakukan bersama dengan berbagai kebijakan yang pro dengan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Salah satu caranya, kata dia, dengan melakukan penyederhanaan dan percepatan proses perizinan dan pembinaan terkait sertifikasi halal.
"Pengembangan industri halal juga harus dipastikan dilakukan bersamaan dengan berbagai kebijakan yang pro-UMKM," kata Ma'ruf dalam webinar strategis nasional bertajuk 'Indonesia Menuju Pusat Produsen Produk Halal', Sabtu (24/10/2020).
Baca juga: Wapres Targetkan Indonesia Jadi Industri Halal Dunia pada 2024
Ma'ruf melanjutkan, diperlukan juga upaya untuk meningkatkan kapasitas UMKM agar dapat mendukung Indonesia menjadi produsen halal terbesar di dunia.
"Pelaku usaha syariah skala mikro dan kecil, perlu didorong agar menjadi bagian dari rantai nilai industri halal globa," ujarnya.
Oleh karena itu, ia menilai perlu dibangun pusat-pusat inkubasi usaha halal di berbagai daerah sebagai pusat pembinaan dan penyemaian.
Serta perlu juga dibangun pusat-pusat bisnis syariah yang didukung infrastruktur digital sebagai sarana interaksi antar pelaku bisnis syariah.
"Saya mengharapkan Menteri Koperasi dan UKM, Menteri BUMN bersama Kadin dapat mengambil peran dalam mendorong terciptanya pusat-pusat inkubasi dan pusat-pusat bisnis syariah," ucap dia.
Sebelumnya, Ma'ruf Amin menyoroti Indonesia yang masih menjadi konsumen produk halal di dunia.
Baca juga: Banyak Produk Diekspor, Wapres Sebut Industri Halal di Indonesia Tidak Kecil
Padahal, menurut dia, Indonesia seharusnya bukan lagi menjadi konsumen, melainkan memiliki peran untuk memproduksi berbagai produk halal.
"Pada 2018, Indonesia tercatat telah membelanjakan 214 miliar dollar AS khusus untuk produk makanan dan minuman halal dan ini merupakan konsumen terbesar dibandingkan dengan negara-negara mayoritas muslim lainnya," ujarnya dalam peluncuran program pelatihan digitalisasi pemasaran dan manajemen produk halal bagi UMKM secara virtual, Selasa (20/10/2020).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.