JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) angkat bicara mengenai keraguan sejumlah pihak terhadap vaksin yang dibeli pemerintah dari China.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Perlindungan Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto mengatakan, tim dari Pemerintah Indonesia saat ini sedang berada di China untuk memastikan apakah benar vaksin dari China itu sudah merampungkan uji klinis tahap tiga atau belum.
"BPOM masih di China untuk urusan itu," ujar Yuri saat dikonfirmasi Kompas.com pada Selasa (20/10/2020).
Apabila semua tim sudah kembali ke Indonesia, akan ada pembaruan informasi soal status vaksin yang dibeli pemerintah dari "Negeri Tirai Bambu" tersebut.
Baca juga: Vaksin Tersedia November, Berapa Kebutuhan Vaksin Corona di Indonesia?
Selain itu, BPOM juga menuntaskan kajian efek samping dari vaksin itu.
Diketahui, ada tiga jenis vaksin dari produsen China yang dibeli pemerintah untuk pengadaan pada 2020. Ketiganya yakni Sinovac, Sinopharm, dan Cansino.
Apabila ketiga jenis vaksin itu ditotal, Indonesia telah dipastikan mendapat persediaan vaksin untuk 9,1 juta orang pada tahun ini.
Menurut Yuri, Kemenkes bersama-sama Kementerian BUMN, Kemenko Marves, BPOM, Kemenag, MUI, dan PT Bio Farma telah menemui ketiga produsen vaksin itu.
"Tim sudah bertemu produsen-produsen vaksin yang sudah selesaikan uji klinis tahap ketiga dan bahkan vaksin ini telah digunakan di negara asalnya," ujar Yuri dalam jumpa pers daring yang ditayangkan Kompas TV, Senin (19/10/2020).
Baca juga: 365.240 Kasus Covid-19 di Indonesia dan Janji Pengadaan Vaksin
"Tujuannya sama, yakni ingin memperoleh vaksin yang digunakan secara aman untuk penduduk kita. Aman di dalam hal perspekstif manfaat terhadap pencegahan agar tidak menjadi sakit akibat Covid-19," lanjut dia.
Selain itu, juga dipastikan ketiga vaksin aman dari sisi kehalalannya.
Yuri lantas menjelaskan rincian ketiga jenis vaksin yang dimaksud.
Pertama, vaksin yang diproduksi oleh Sinovac.
"Sinovac ini perusahaan vaksin di China yang sudah menyelesaikan uji klinis fase tiga di beberapa tempat. Di Brazil sudah selesai, di China juga sudah selesai," ungkap Yuri.
"Di Indonesia (uji klinis) akan berakhir bulan Desember ini yang kita ketahui dilakukan di Bandung oleh PT Bio Farma dan Universitas Padjadjaran," lanjut dia.
Baca juga: Update Uji Klinis Vaksin Covid-19, Sebanyak 1.620 Relawan Sudah Dapat Suntikan Pertama