JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengingatkan potensi terjadinya klaster penularan Covid-19 di keluarga yang disebabkan faktor dari luar rumah.
Menurut Dewi, yang perlu dicermati adalah saat ada anggota keluarga sering berkegiatan di luar rumah.
"Sering kali anggota keluarga positif karena ada kegiatan di luar rumah. Yang kemudian (Covid-19) terbawa ke rumah dan orang-orang di rumah menjadi tertular," ujar Dewi dalam talkshow daring yang ditayangkan di kanal YouTube BNPB, Rabu (30/9/2020).
Baca juga: Klaster Keluarga Meningkat, Pemerintah Minta Warga Tetap Gunakan Masker di Rumah
Anggota keluarga tersebut bisa jadi tertular saat berada di kantor, di jalan, atau sejumlah lokasi lain.
Namun, lanjut dia, keberadaan klaster keluarga juga tercatat bisa memengaruhi penularan Covid-19 di tempat lain.
Dewi mencontohkan adanya karyawan salah satu hotel di Jakarta yang tertular Covid-19 bukan dari rekan kerjanya.
Kondisi ini diketahui saat karyawan tersebut positif dan rekan-rekannya menjalani tes swab PCR.
Baca juga: Ini Penyebab Munculnya Klaster Keluarga Covid-19...
Kemudian, sebanyak 50 rekannya yang menjadi kontak erat menjalani tes swab PCR sebagai bagian langkah tracing kasus penularan tersebut.
Hasilnya, 50 karyawan itu tidak ada satu pun yang positif Covid-19.
"Saat ditelusuri lagi, ternyata ada dua keluarganya yang positif Covid-19. Sehingga, baru diketahui adanya klaster keluarga dalam kasus ini," ucap Dewi.
"Dalam kondisi ini, penularan pada klaster keluarga dibawa ke tempat kerja,'' tuturnya.
Merujuk pada hal itu, Dewi mengingatkan, ada sejumlah langkah yang harus dilakukan agar klaster keluarga bisa dicegah.
Baca juga: Satgas: Menekan Angka Kematian Covid-19 Dimulai Lewat Meminimalkan Penularan
Pertama, masyarakat diminta tidak bepergian keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang sangat mendesak.
Kedua, para anggota keluarga harus mengetahui dari mana potensi penularan Covid-19 berasal.
"Misalnya dari anggota keluarga lain yang sering bepergian ke luar rumah, dari asisten rumah tangga yang sering ke pasar, dari sopir, dan sebagainya," tutur Dewi.