Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Berikan 7 Tips Mencegah Terjadinya Klaster Covid-19 di Keluarga

Kompas.com - 30/09/2020, 14:59 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengingatkan potensi terjadinya klaster penularan Covid-19 di keluarga yang disebabkan faktor dari luar rumah.

Menurut Dewi, yang perlu dicermati adalah saat ada anggota keluarga sering berkegiatan di luar rumah.

"Sering kali anggota keluarga positif karena ada kegiatan di luar rumah. Yang kemudian (Covid-19) terbawa ke rumah dan orang-orang di rumah menjadi tertular," ujar Dewi dalam talkshow daring yang ditayangkan di kanal YouTube BNPB, Rabu (30/9/2020).

Baca juga: Klaster Keluarga Meningkat, Pemerintah Minta Warga Tetap Gunakan Masker di Rumah

Anggota keluarga tersebut bisa jadi tertular saat berada di kantor, di jalan, atau sejumlah lokasi lain.

Namun, lanjut dia, keberadaan klaster keluarga juga tercatat bisa memengaruhi penularan Covid-19 di tempat lain.

Dewi mencontohkan adanya karyawan salah satu hotel di Jakarta yang tertular Covid-19 bukan dari rekan kerjanya.

Kondisi ini diketahui saat karyawan tersebut positif dan rekan-rekannya menjalani tes swab PCR.

Baca juga: Ini Penyebab Munculnya Klaster Keluarga Covid-19...

Kemudian, sebanyak 50 rekannya yang menjadi kontak erat menjalani tes swab PCR sebagai bagian langkah tracing kasus penularan tersebut.

Hasilnya, 50 karyawan itu tidak ada satu pun yang positif Covid-19.

"Saat ditelusuri lagi, ternyata ada dua keluarganya yang positif Covid-19. Sehingga, baru diketahui adanya klaster keluarga dalam kasus ini," ucap Dewi.

"Dalam kondisi ini, penularan pada klaster keluarga dibawa ke tempat kerja,'' tuturnya.

Merujuk pada hal itu, Dewi mengingatkan, ada sejumlah langkah yang harus dilakukan agar klaster keluarga bisa dicegah.

Baca juga: Satgas: Menekan Angka Kematian Covid-19 Dimulai Lewat Meminimalkan Penularan

Pertama, masyarakat diminta tidak bepergian keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang sangat mendesak.

Kedua, para anggota keluarga harus mengetahui dari mana potensi penularan Covid-19 berasal.

"Misalnya dari anggota keluarga lain yang sering bepergian ke luar rumah, dari asisten rumah tangga yang sering ke pasar, dari sopir, dan sebagainya," tutur Dewi.

Ketiga, apabila merasa ada gejala Covid-19 masyarakat harus tetap menggunakan masker meski berada di luar rumah.

Keempat, tetap menerapkan protokol kesehatan saat menerima kunjungan orang lain di rumah.

Kelima, masyarakat diminta mengurangi kegiatan sosial luar rumah.

"Keenam, jangan jalan-jalan atau piknik ke tempat keramaian," ujar Dewi.

"Ketujuh, terapkan protokol kesehatan di mana pun anda berada," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Nasional
Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Nasional
PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

Nasional
Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Nasional
Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com