Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bamsoet Klarifikasi soal Keberadaan Pasukan Khusus BIN

Kompas.com - 15/09/2020, 08:39 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo meluruskan pernyataannya terkait keberadaan pasukan khusus di Badan Intelijen Negara (BIN).

Menurut Bamsoet, tidak ada pasukan khusus di institusi yang dipimpin oleh Budi Gunawan itu, seperti yang dipersoalkan dalam beberapa waktu terakhir.

"Tidak ada pasukan khusus BIN yang diributkan. Video yang saya unggah di akun Instagram saya itu adalah demonstrasi para taruna-taruni Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) yang barus selesai pendidikan dengan berbagai keahlian khusus," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (15/9/2020).

Baca juga: BIN Bentuk Pasukan Khusus, Syarif Hasan: Berpotensi Timbulkan Masalah

Menurut Bamsoet, pasukan yang diberi nama Rajawali itu memang sengaja mempertunjukkan atraksi kepada para tamu undangan yang menghadiri kegiata Inagurasi Peningkatan Statuta STIN dan peresmian patung Bung Karno di STIN, Sentul, Bogor, beberapa waktu lalu.

Aksi unjuk kebolehan itu merupakan sebagai salah satu bentuk prestasi pencapaian yang telah mereka raih selama belajar di STIN.

"Tidak hanya kemahiran menggunakan berbagai jenis senjata laras pendek dan laras panjang, tapi juga kemahiran menjinakan bom, membebaskan sandera, terjun dari atas gedung memakai tali dan memperagakan kemahiran bela diri tangan kosong Tarung Derajad, menaklukan penyerang 20 orang bersenjata tajam seorang diri," ucapnya.

Baca juga: BIN Bentuk Pasukan Khusus, Syarif Hasan: Berpotensi Timbulkan Masalah

Dari kemampuan yang ditampilkan, Bamsoet menilai, intelijen Indonesia memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan kemampuan intelijen dunia yang juga memiliki tim taktis.

Bahkan, ia menyandingkan, ketangkasan yang dimiliki para taruna-taruni STIN itu setara dengan kemampuan sepuluh lembaga intelijen dunia.

Misalnya, seperti Central Inteligence Agency (CIA) Amerika Serikat, Secret Inteligence Service MI6 Inggris, Glavnoe Razvediwatelnoe Ypravlenie (GRU) atau Direktorat Intelijen Utama Rusia, Direction Generale de la Securite Exterieure (DGRE) Prancis, dan Inter-Services Intelligence (ISI) Pakistan.

"Bagi saya, intelejen yang mumpuni, selain menjadi mata dan telinga negara serta mahir dalam menganalisa informasi juga harus terampil melakukan penyusupan, penyamaran, propaganda, agitasi, provokasi, menggelar operasi rahasia dan mampu melakukan pertempuran baik perorangan sebagai pertahanan diri maupun sebagai team atau kelompok untuk melumpuhkan musuh di medan yang rumit dan sulit," ucapnya.

Baca juga: BIN Dinilai Tak Boleh Punya Pasukan Pemukul, Kecuali...

Sebelumnya, Bamsoet membagikan sebuah video berdurasi 38 detik yang menunjukkan parade militer pasukan khusus BIN, Rajawali.

Video tersebut diambil saat acara Inagurasi Peningkatan Statuta Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Plaza STIN, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/9/2020) lalu.

Dari video yang beredar, beberapa personel terlihat menggunakan seragam kamuflase militer.

"Pasukan khusus intelijen Rajawali BIN memang beda. Selamat! Penampilan yang luar biasa. Jaga Indonesia. Jaga NKRI," tulis Bamsoet di Instagram pribadinya pada Rabu (9/9/2020).

Namun demikian, hingga kini belum diketahui dari mana saja pasukan khusus Rajawali ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com