JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menyarankan pemerintah menerapkan lagi pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sebagaimana yang dilakukan saat awal pandemi.
Menurut Agus, PSBB perlu dilakukan untuk menekan pelonjakan kasus Covid-19 yang semakin pesat saat ini.
Agus khawatir, pelonjakan kasus berdampak pada kelangkaan tenaga medis dan ketersediaan ruang perawatan di rumah sakit.
"Saya selalu bilang balik ke PSBB awal, karena kalau enggak seperti awal dulu, yang saya khawatirkan adalah kelangkaan tenaga kesehatan," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/9/2020).
"Dan ketersediaan ruangan di rumah sakit juga tidak cukup kalau seperti ini," ucap dia.
Baca juga: Pejabat Kemenkes Pentingkan Ekonomi Bergerak ketimbang PSBB
Selain itu, menurut Agus, tes Covid-19 dinilai tidak merata. Sebab, pengujian per 1 juta penduduk hanya dilakukan di Jakarta.
Sementara, pengujian di daerah sekitar Jakarta seperti Banten dinilai masih rendah.
"Masa di Banten cuma 45-an, bagaimana ceritanya? Jakarta 1.000-an, kita enggak tahu sebetulnya 1.000 itu kan orang di Jabodetabek muter-muter setiap hari asalnya dari mana,” ucap Agus.
"Sudah PSBB lagi, jadi orang tidak boleh keluar masuk Jakarta, kalau enggak penting banget,” kata dia.
Agus menilai, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat atau daerah dalam menangani Covid-19 harus mengutamakan sisi kesehatan dibandingkan ekonomi.
Baca juga: Satgas Covid-19 Minta Pemprov DKI Evaluasi Aturan Ganjil Genap PSBB
Dengan demikian, berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah harus disertai bukti saintifik.
"Ini adalah krisis kesehatan, jadi kesehatan harus diutamakan. Untuk mengubah kebijakan terkait dengan kesehatan itu harus ada bukti saintifik atau scientific evidence-nya, tidak bisa tiba-tiba mengubah kebijakan," kata Agus.
Kemudian, menurut Agus, kebijakan ekonomi seringkali hanya melihat kebutuhan dan desakan pasar.
Baca juga: Anies Teken Kepgub Perpanjangan PSBB Transisi secara Otomatis
Padahal, kondisi ekonomi akan sulit membaik jika kesehatan tak juga pulih.
"Kalau ekonomi kan bisa lihat pasar saja. Jadi saya bilang sabar bereskan dulu dengan serius kesehatan baru setelah itu kita sentuh ekonominya, seperti yang dilakukan oleh beberapa negara," tutur dia.
Menurut Agus, kebijakan pemerintah yang melonggarkan kebijakan justru menimbulkan peningkatan jumlah kasus Covid-19.
Rencana pembukaan bioskop contohnya, menurut dia, kebijakan itu sebaiknya ditunda, atau dibatalkan.
"Kalau menurut saya bioskop enggak usahlah, tunda saja, dibatalkan dulu orang lagi naik begini," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.