JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Yogi Prawira, menjelaskan alasan mengapa anak-anak tetap dianjurkan memakai masker jika bepergian keluar rumah di masa pandemi.
Menurut Yogi, kondisi penularan Covid-19 di Indonesia dan perilaku masyarakat menjadi penyebabnya.
"Pertama, kita bisa melihat bagaimana tingkat kepatuhan masyarakat dalam memakai masker," ujar Yogi dalam talkshow daring yang ditayangkan di saluran YouTube BNPB, Kamis (27/8/2020).
"Seandainya orang dewasa saat ini menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin saat keluar rumah, konsisten pakai masker, maka mungkin usia anak yang menggunakan masker bisa lebih besar ya," tuturnya.
Baca juga: Rekomendasi IDAI Saat Pandemi Covid-19, Anak Tak Keluar Rumah hingga Pemakaian Masker
Istilah lebih besar itu merujuk kepada istilah lebih tua. Menurut dia, IDAI merekomendasikan pemakaian masker dan face shield untuk anak mulai usia 2 tahun ke atas.
Anjuran ini berbeda dengan rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyarankan wajib pemakaian masker untuk anak berusia 12 tahun ke atas.
Sementara itu, WHO tidak menyarankan pemakaian masker untuk anak usia di bawah 5 tahun.
"Dari WHO itu kan sifatnya general ya. Dalam kondisi sekarang, lokal Indonesia sendiri, ada berapa banyak orang dewasa yang memakai masker secara benar?" kata Yogi.
"Artinya memakai masker yang menutup hidung dan mulut dan tangan tidak menyentuh permukaan depan masker. Maka kita buat sejumlah rekomendasi," ucapnya.
Baca juga: Bingung Vaksinasi Anak Selama Pandemi Covid-19? Ini 5 Anjuran IDAI
Pertama, IDAI merekomendasikan agar anak tidak keluar rumah selama situasi Covid 19 di Indonesia belum memenuhi kriteria epidemiologi dari WHO.
"Termasuk untuk kegiatan tatap muka di sekolah," ujarnya.
Rekomendasi untuk tidak keluar rumah ini, lanjut Yogi, berlaku hingga daerah tempat tinggal anak-anak dianggap sudah dapat mengatasi penularan Covid-19 lewat transmisi lokal.
Namun, kata Yogi, rekomendasi ini dikecualikan jika ada keperluan mendesak yang membuat anak untuk keluar rumah.
"Misalnya untuk vaksinasi atau saat ke rumah sakit," tuturnya.
Baca juga: Angka Kematian Anak akibat Covid-19 RI Tinggi, Ini Tanggapan Kementerian PPPA