Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Jadi Presiden Inter Milan, Erick Thohir Merasa Pernah Jadi Pekerja Migran

Kompas.com - 18/08/2020, 15:32 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengakui pernah jadi seorang pekerja migran Indonesia (PMI).

Hal tersebut diungkapkannya saat menandatangani nota kesepahaman antara Kementerian BUMN dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Jakarta, Selasa (18/8/2020).

"Saya mensuport (PMI) karena saya sendiri pernah jadi PMI," ungkap Erick.

Baca juga: BP2MI Terbitkan Aturan Pembebasan Biaya Penempatan Pekerja Migran

Diketahui, panyandang gelar Master of Business Administration dari Universitas Nasional California ini sempat aktif dalam bisnis di bidang olahraga di luar negeri. Mulai basket hingga sepak bola.

Ia tercatat sempat mengakuisisi saham mayoritas Inter Milan, salah satu klub sepak bola besar di Italia.

Berkat itu, Erick lantas menjadi Presiden Inter Milan pada 2013.

Erick juga tercatat memiliki saham di klub sepak bola Amerika Serikat, DC United dan juga pernah menjadi pemilik klub bola basket NBA Philadelphia 76ers.

Erick menyebut, bisnisnya dalam dunia olahraga tersebut tak lantas membuatnya terlepas dari label PMI.

"Jadi kadang-kadang kalau merek PMI itu seakan-akan direndahkan, sebenarnya juga PMI dalam posisi tinggi," kata dia.

Ia juga mengaku heran karena banyak orang menganggap, bahwa PMI kerap dipandang sebelah mata.

Menurutnya, PMI memiliki peran yang besar dalam pembangunan perekonomian bangsa.

Baca juga: Kementerian BUMN Bekerja Sama dengan BP2MI untuk Pengembangan Pekerja Migran

Sebab, PMI merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi negara.

Oleh karena itu, pihaknya pun mengajak semua pihak untuk sama-sama memajukan nasib PMI demi kepentingan bangsa.

"Kita BUMN benar-benar harus jalan seiring untuk memastikan pahlwan devisa ini bisa menjadi bagian terpenting dalam pembangunan ekonomi ke depan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com