Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona Papua Diharapkan Hadir di Televisi dengan Wajah Positif

Kompas.com - 09/07/2020, 09:17 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Bidang Kelembagaan Nuning Rodiyah mengatakan, lembaga penyiaran harus memberikan kontribusi atas peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua.

Hal ini disampaikan Nuning dalam diskusi yang digelar Komisi Penyiaran Indonesia bertajuk "Menjaga Integrasi Nasional Melalui Penyiaran" pada Rabu (8/7/2020).

"Dengan mengoptimalkan fungsi informasi dan pendidikan dalam lembaga penyiaran," kata Nuning dalam keterangan tertulis, Rabu (8/7/2020).

Nuning mengapresiasi televisi lokal di Papua yang berinisiatif memberikan program belajar dari rumah untuk masyarakat Papua. 

Baca juga: Yenny Wahid: Jarang Sekali Kita Lihat Orang Papua Direpresentasikan dalam Iklan di TV

Menurut Nuning, dalam menjaga penyiaran di Papua membutuhkan pelayanan akses informasi, termasuk kesiapan untuk infrastruktur di seluruh pelosok Papua.

Ia juga berharap, dalam membuat konten, lembaga penyiaran dapat memberikan ruang terhadap masyarakat Papua yang dikemas positif dan penuh harapan

"Papua ini memiliki potensi yang luar biasa, Kita harus mendorong Papua melihat dunia dan dunia melihat Papua secara positif dan penuh harapan," ujarnya.

Sementara itu, anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas mengatakan, saat ini konten siaran masih bias dengan kepentingan Jakarta dan pulau Jawa, sehingga kurang memberikan porsi yang proporsional untuk daerah lain di luar pulau Jawa, khususnya Papua.

"Konten penyiaran harus bermutu tinggi, tidak bias Jakarta, serta dapat mendidik publik mengenai keragaman identitas bangsa Indonesia," kata Yan.

Baca juga: Veronica Koman: Mau Bicara soal Papua Memang Sulit Setengah Mati

Yan juga mengingatkan, frekuensi yang digunakan lembaga penyiaran adalah milik publik.

Oleh karenanya, ia menyayangkan, jika publik menganggap frekuensi yang digunakan lembaga penyiaran adalah perusahaan atau pemerintah.

"Selain itu, seharusnya pula konten siaran disi dengan wawasan mengenai keindonesiaan yang meliputi dari Sabang hingga Merauke," ucapnya.

Lebih lanjut, Yan Permenas berpesan, agar lembaga penyiaran membuka ruang sebesar-besarnya untuk menampilkan pesona Papua di layar kaca.

Baca juga: Menko PMK Minta Penyaluran Bansos di Papua Dipercepat

Selain itu, ia berharap publik membuka diri terhadap warga asli Papua yang hadir di layar kaca televisi.

"Sama seperti orang Papua yang selalu menerima semua orang dari Sabang sampai Merauke yang ada di Papua," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com