Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merry Riana Ajak Masyarakat Berhenti Mengeluh di Tengah Pandemi

Kompas.com - 18/05/2020, 13:53 WIB
Sania Mashabi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Motivator Merry Riana mengajak masyarakat untuk berhenti mengeluh soal kondisi hidup di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Menurut Merry, ketimbang sibuk mengeluh, lebih baik masyarakat mulai melakukan kegiatan kreatif di rumah dan berpikir positif.

"Sudah banyak yang move on dari komplain menjadi orang yang kreatif. Bukan lagi komplain, tapi kreatif," kata Merry dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (18/5/2020).

Baca juga: Curhat Berlinang Air Mata Sebelum Meninggal, Yuli: Enggak Makan Dua Hari, Anak Sempat Sakit

"Cari cara, gunakan apa yang ada. Gunakan resources yang ada," lanjut dia.

Merry mencontohkan banyaknya ibu rumah tangga yang mulai membuka usaha membuat makanan di tengah pandemi Covid-19.

Kemudian memasarkannya melalui media sosial.

Baca juga: Kami Ingin Pulang, Kami Tidak Ingin Kelaparan di Sini

Ia mengingatkan, keterbatasan kemampuan dalam segala hal, termasuk modal, bukanlah alasan untuk mengurangi proses kreatif.

Merry yakin, dengan pikiran yang positif pasti akan selalu ada jalan untuk memecahkan masalah dalam keterbatasan.

"Ingat hati-hati apa yang kamu pikirkan bisa menjadi kenyataan. Kalau kamu bilang kamu enggak punya apa-apa maka kamu akan selamanya enggak punya apa-apa," ujarnya.

Baca juga: Tak Mampu Bayar Kontrakan, 10 Korban PHK Tinggal Sementara di GOR Karet Tengsin

Ia pun mencontohkan perusahaan  miliknya yang juga terdampak pandemi Covid-19.

Namun, Merry mengaku tidak tinggal diam. Bahkan ia mencari cara kreatif agar perusahaannya bisa tetap berjalan dengan baik.

"Saat sekarang semua terbatas saya mengubah menjadi kreatif saya membuat seminar virtual. Dan itu dilakukan di perusahaan-perusahaan," ungkapnya.

Baca juga: Kemenaker: Pekerja yang Di-PHK dan Dirumahkan Capai 1,7 Juta

Merry mengatakan, semua pilihan terkait hidup ada di tangan pribadi masing-masing.

Sehingga, hanya perlu memilih pilihan mana yang akan diambil dan dijalani.

"Di sini saatnya kita memutuskan mau give up, menyerah atau get up dan lakukan sesuatu, belajar motivasi semua orang butuh motivasi dan itulah yang hari ini saya lakukan mengubah dan menjadi orang kreatif," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com