Salin Artikel

Merry Riana Ajak Masyarakat Berhenti Mengeluh di Tengah Pandemi

JAKARTA, KOMPAS.com - Motivator Merry Riana mengajak masyarakat untuk berhenti mengeluh soal kondisi hidup di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Menurut Merry, ketimbang sibuk mengeluh, lebih baik masyarakat mulai melakukan kegiatan kreatif di rumah dan berpikir positif.

"Sudah banyak yang move on dari komplain menjadi orang yang kreatif. Bukan lagi komplain, tapi kreatif," kata Merry dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (18/5/2020).

"Cari cara, gunakan apa yang ada. Gunakan resources yang ada," lanjut dia.

Merry mencontohkan banyaknya ibu rumah tangga yang mulai membuka usaha membuat makanan di tengah pandemi Covid-19.

Kemudian memasarkannya melalui media sosial.

Ia mengingatkan, keterbatasan kemampuan dalam segala hal, termasuk modal, bukanlah alasan untuk mengurangi proses kreatif.

Merry yakin, dengan pikiran yang positif pasti akan selalu ada jalan untuk memecahkan masalah dalam keterbatasan.

"Ingat hati-hati apa yang kamu pikirkan bisa menjadi kenyataan. Kalau kamu bilang kamu enggak punya apa-apa maka kamu akan selamanya enggak punya apa-apa," ujarnya.

Ia pun mencontohkan perusahaan  miliknya yang juga terdampak pandemi Covid-19.

Namun, Merry mengaku tidak tinggal diam. Bahkan ia mencari cara kreatif agar perusahaannya bisa tetap berjalan dengan baik.

"Saat sekarang semua terbatas saya mengubah menjadi kreatif saya membuat seminar virtual. Dan itu dilakukan di perusahaan-perusahaan," ungkapnya.

Merry mengatakan, semua pilihan terkait hidup ada di tangan pribadi masing-masing.

Sehingga, hanya perlu memilih pilihan mana yang akan diambil dan dijalani.

"Di sini saatnya kita memutuskan mau give up, menyerah atau get up dan lakukan sesuatu, belajar motivasi semua orang butuh motivasi dan itulah yang hari ini saya lakukan mengubah dan menjadi orang kreatif," ucap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/05/18/13533041/merry-riana-ajak-masyarakat-berhenti-mengeluh-di-tengah-pandemi

Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke