Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PKB Sebut Pandemi Covid-19 Momentum Tekan Urbanisasi

Kompas.com - 23/04/2020, 06:27 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar menilai pandemi corona menjadi momentum bagi pemerintah untuk menekan laju urbanisasi.

Sebabnya, di masa pandemi, semakin banyak perantau kembali ke desa karena kehilangan pekerjaan di kota akibat berbagai kebijakan pembatasan sosial di kala pandemi.

"Ini momentum penting untuk menekan arus urbanisasi warga ke kota. Mereka menetap di Desa, kembali membangun Desa", kata Anggota Komisi VI DPR Fraksi PKB itu melalui keterangan tertulis, Rabu (22/4/2020).

Baca juga: Di Tengah Covid-19, Presiden Tanzania Minta Rakyat Berdoa pada Tuhan

Karenanya, ia meminta pemerintah memetakan potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah dan desa sehingga tepat dalam melakukan intervensi program di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan usaha mikro lainnya.

Ia pun mendorong pemerintah menciptakan keterampilan yang sesuai dengan kelompok masyarakat yang melakukan ruralisasi.

Dengan demikian anak muda di desa dapat beradaptasi dengan dunia baru dan pola modernisasi sesuai bidang kerjanya.

"Modernisasi desa tak bisa ditawar-tawar lagi. Dibutuhkan pengembangan program pembangunan daerah dengan kegiatan dan pendekatan baru," papar Marwan.

Kemudian, Marwan juga mendorong peningkatan hasil pertanian, perkebunan, peternakan, dan lainnya melalui intensifikasi ataupun ekstensifikasi dengan didukung sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

Karena itu, ia meminta pemerintah menyediakan jaringan transportasi dan komunikasi antardaerah untuk pengembangan kegiatan sentra industri kecil dan sedang di pedesaan.

"Kebijakan tersebut perlu dibarengi dengan keberanian pemerintah untuk mengendalikan harga yang berpihak dan menguntungkan masyarakat, lanjit dia.

Selain itu, Marwan juga meminta pemerintah memberi stimulus bagi masyarakat petani dan nelayan di tengah wabah corona.

Pasalnya, menurut dia, kedua kelompok inilah yang belum memperoleh kesejahteraan layak, lantaran menurunnya nilai tukar petani (NTP).

Baca juga: Depok Catat Lonjakan Tertinggi Kasus Covid-19 dalam Sehari pada Rabu Kemarin

Mereka juga dirugikan fluktuasi harga hasil pertanian dan nelayan yang mengakibatkan tidak dapat beraktivitas normal saat pandemi.

"Pemerintah perlu menyiapkan bantuan stimulus khusus bagi kelompok petani dan nelayan agar mereka mempunyai modal lagi pasca pandemi Covid-19 berlalu," kata dia.

"Jika masyarakat Desa yang mayoritas petani, pekebun, peternak, nelayan dan sektor industri kecil itu sejahtera, maka jadi pemantik bagi masyarakat pelaku program ruralisasi itu sendiri," lanjut Marwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com