Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FBLP: 67,81 Persen Buruh Tetap Bekerja di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 22/04/2020, 20:08 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Berdasarkan hasil survei Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP), 67,81 persen buruh diharuskan tetap bekerja di kantor oleh perusahannya di tengah pandemi Covid-19 di Indonesia.

“Ada diskriminasi di saat pemerintah menyampaikan untuk work from home (WFH), ternyata tidak berlaku untuk semua buruh," ujar Ketua Umum FBLP Jumisih dalam diskusi via live streaming bersama Komnas HAM, Rabu (22/4/2020).

Dari jumlah itu, 47,25 persen buruh di antaranya mengaku tetap bekerja seperti biasanya ketika belum terjadi pandemi.

Baca juga: Keluhkan PHK Massal ke Jokowi, Tiga Serikat Buruh Usul Asuransi Pesangon

Kemudian, 17,12 persen buruh menerima pengurangan jam kerja, dan 3,42 persen buruh diperbanyak shift kerjanya untuk mengurangi kerumunan.

Jumisih mengatakan, penelitian itu juga memperlihatkan bahwa 50,51 persen buruh tidak mendapatkan masker, 34,34 persen buruh tidak mendapatkan fasilitas cuci tangan atau hand sanitizer.

"67,68 persen lingkungan kerja mereka juga tidak dilakukan penyemprotan disinfektan," kata dia. 

Jumisih menyebut, dengan tidak tersedianya fasilitas pencegahan, otomatis pekerja buruh terpaksa mengeluarkan biaya pribadi untuk memenuhi standar penggunaan fasilitas guna meredam penyebaran virus corona, seperti pembelian masker hingga hand sanitizer.

Selain itu, Jumisih mengatakan, tidak semua buruh bekerja dalam kondisi yang aman karena minimnya ketersediaan fasilitas pencegahan Covid-19.

"Terutama buruh industri padat karya itu memang sangat rentan menjadi penular atau tertular karena bekerja dalam kondisi dempet-dempetan," kata Jumisih.

Baca juga: Jokowi Akan Sampaikan Pengumuman yang Dinanti Buruh soal Omnibus Law

FBLP juga mencatat, 28,08 persen buruh dirumahkan selama pandemi Covid-19. Kemudian, 7,32 persen buruh masuk dalam gelombang PHK.

Sebanyak 65,85 persen yang terkena PHK maupun dirumahkan tidak mendapatkan upah sama sekali, sedangkan 19,51 persen buruh mendapatkan upah tetapi tetap dikenai potongan.

"Sementara 7,32 persen buruh dibayar upah penuh," kata dia.

Adapun survei tersebut melibatkan 146 responden buruh di Jabodetabek, Kawarang, dan Jawa Tengah yang dilakukan dari Maret hingga April.

Sebaran responden tersebut berasal dari 83 perusahaan di empat sektor, yakni garmen, jasa keuangan, perhotelan, dan logam komponen otomotif.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com