JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah kasus positif Covid-19 masih terus mengalami penambahan. Artinya, penyebaran virus corona di masyarakat masih terus terjadi.
Di sisi lain, masih ada pihak yang memaksa agar Indonesia untuk terus menerus mengimpor alat kesehatan.
Dua isu tersebut menjadi yang paling menarik perhatian pembaca rubril Nasional di Kompas.com di akhir pekan kemarin.
Berikut kabar terpopuler di rubrik Nasional Kompas.com pada Minggu (19/4/2020):
Hingga pukul 12.00 WIB, terdapat 327 kasus baru. Dengan penambahan ini, total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 6.575 pasien.
"Hari ini bertambah kasus konfirmasi positif 327 orang sehingga total menjadi 6.574 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Minggu sore.
PBaca juga: UPDATE 19 April: Pasien Covid-19 Bertambah 327, Jadi 6.575 Orang
Penambahan juga terjadi pada pasien yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 55 pasien. Sehingga, totalnya kini menjadi 686 orang.
Pasien sembuh ini dinyatakan setelah menjalani dua kali tes dan hasilnya negatif.
Sementara itu, jumlah pasien yang meninggal dunia menjadi 582 orang, setelah mengalami penambahan 47 orang.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah diskusi virtual.
"Kita selama ini (ada) trader (pedagang) yang melakukan trading. Di sini lah Pak Erick mengatakan ini ada yang memaksa supaya trading terus. Bukan bikin produk," kata Arya.
Sebagai contoh, upaya pemenuhan kebutuhan ventilator di dalam negeri. Saat ini, Indonesia masih terus menerus mengimpor ventilator tersebut.
Pada saat yang sama, sejumlah perguruan tinggi berkolaborasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sedang memproduksi purwarupa ventilator untuk kebutuhan penanganan pasien Covid-19.
Baca juga: Stafsus Menteri BUMN Sebut Ada Pihak yang Paksa Indonesia Tetap Impor Alat Kesehatan
Beberapa purwarupa sedang diuji Kementerian Kesehatan dan akan diproduksi massal bila lolos proses uji.
"Ternyata terbukti bisa kita bikin ventilator. Ini masih diuji ya. Tapi kalau berhasil maka Pak Erick (Menteri BUMN Erick Thohir) minta PT Pindad, PT DI dan, PT Len Industri untuk produksi ventilator," ujar Arya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.