Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibuat Eks Narapidana Teroris, 1.350 Masker Kain Diserahkan ke Ganjar

Kompas.com - 14/04/2020, 17:27 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para mantan narapidana kasus terorisme membuat 1.350 masker berbahan kain dan menyerahkannya kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (13/4/2020) kemarin.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Nugroho mengatakan, pembuatan masker oleh eks narapidana terorisme itu merupakan bentuk keterlibatan para eks napi melawan Covid-19.

"Kami bekerja bersama melawan Covid-19. Kami berharap ini juga bisa membangun kerja sama dengan masyarakat untuk melakukan pembinaan, pendampingan dan pengawasan terhadap klien Pemasyarakatan sehingga proses reintegrasi sosial berjalan dengan baik," kata Nugroho dalam siaran pers, Selasa (14/4/2020).

Baca juga: Cerita Dewi, Produksi Masker Kain yang Separuh Keuntungannya untuk Membantu Relawan Covid-19

Nugroho menuturkan, saat ini banyak lembaga pemasyarakatan yang memproduksi alat pelindung diri buatan narapidana.

Alat pelindung diri yang diproduksi antara lain masker, pelindung, wajah, penutup, kepala, hingga gown dan apron.

Para narapidana itu juga membuat perlengkapan lain seperti cairan disinfektan, cairan antiseptik, hingga bilik sterilisasi.

"Di dalam lembaga pemasyarakatan, narapidana mengikuti berbagai program pembinaan. Seperti halnya eks narapidana teroris yang membuat masker tadi, di dalam mengikuti program menjahit," ujar Nugroho.

"Ini merupakan bekal bagi mereka agar dapat hidup lebih baik dan mandiri setelah bebas," kata dia.

Baca juga: Bappenas Nilai Eks Napi yang Bebas karena Wabah Covid-19 Perlu Diawasi Ketat

Adapun 1.350 masker yang diserahkan kepada Ganjar tersebut merupakan buah kerja sama antara Balai Pemasyarakatan Surakarta ayasan Gema dan Yayasan Prasasti Perdamaian.

"Saya tidak pernah menghitung jumlahnya. Satu pun kalau itu diberikan dengan ikhlas dan ingin disumbangkan untuk kemanusiaan, buat saya itu seperti sejuta masker bahkan mungkin lebih," ucap Ganjar.

"Terpenting adalah ketulusan hati, niat yang baik dan ini bagian dari sakitnya bangsa, sakitnya negara, deritanya rakyat, kita semua menanggung bersama," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bapas Surakarta Kristiana Hambawani mengungkapkan, para eks narapidana teroris yang terlibat dalam produksi masker sangat antusias terhadap kegiatan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com