Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Neni Nur Hayati
Direktur Eksekutif Democracy and Electoral Empowerment Partnership

Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia. Anggota Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sang Pengawal Demokrasi

Kompas.com - 08/04/2020, 06:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

"Kami Pengawas Pemilihan Umum. Mengabdi Tuk Negara dan Berjiwa Pancasila. Bertugas Tuk Mengawal Demokrasi Bangsa Indonesia. Berdasar Undang-Undang Kami Pun Berdiri Wujudkan Harapan Reformasi Kobaran S'mangat Kami Tak Akan Berhenti Ayo Awasi!"

ITULAH potongan lirik Mars Pengawas Pemilu. Mars ini akan terus digemakan oleh para pengawal penegak demokrasi negeri ini manakala hajatan lima tahunan itu diselenggarakan di seluruh Indonesia pada setiap tingkatan penyelenggaraan.

Sang komponis bukanlah seorang musisi terkenal yang seluruh hidupnya diabdikan untuk musik itu sendiri.

Ia bukan pula seorang penyair yang dengan kata-katanya mampu mengungkapkan makna-makna. Lirik-lirik ini lahir dari seorang pengabdi demokrasi.

Gunawan Suswantoro, lelaki tegap kelahiran Banjarnegara 30 Juni, 54 tahun lalu, adalah nama yang tak asing lagi bagi dunia penyelenggaraan pemilu di Indonesia.

Gunawan Suswantoro adalah pribadi multi talenta. Birokrat, aktifis, penulis adalah sebagian dari dirinya ini. Beberapa buku yang pernah ia terbitkan di antaranya "60 Tahun Jimly Asshiddiqie" yang ia edit bersama Nurhidayat Sardini, "Mengawal Penegak Demokrasi di Balik Tata Kelola Bawaslu & DKPP", "Pengawasan Pemilu Partisipatif", "Satu Dekade Meniti Demokrasi", dan buku yang sebentar lagi akan terbit, "Arah Baru Sistem Pemilu".

Buku-buku yang ia tulis sendiri maupun bersama rekan ini adalah gambaran bahwa dirinya memang ada di jantung penegakan demokrasi bangsa ini. Bahkan, mungkin jantungnya itu sendiri.

Ia harus memastikan bahwa penyelenggaraan pemilu di negeri ini sesuai dengan harapan demokrasi, harapan dari seluruh rakyat Indonesia yang mendambakan pemilu yang jujur dan adil. Ia juga harus memastikan bahwa para penyelenggaranya adalah insan-insan yang berintegritas, penuh dedikasi dan kejuangan.

Nama yang disematkan baginya seolah menjadi takdir. Harapan kedua orangtuanya, pasti agar kelak ia menjadi seorang yang senantiasa berguna. Namun, takdir lain berbicara.

Sang ayah meninggalkan Gunawan untuk selamanya di usianya yang masih belia. Dibesarkan dengan hanya kasih sayang ibu, Gunawan tetap bersekolah dengan riang.

Untuk itulah, dengan segala keterbatasan, ia lewati masa-masa indah itu dengan penuh perjuangan.

Gunawan harus menyusuri jalan setapak hingga menyeberangi sungai demi menuntut ilmu dari sekolah dasar hingga sekolah menengah. Sampai di sini, sang ibu hanya sanggup membiayai.

Ia tak patah arang. Ia tak surut untuk terus menempuh pendidikan hingga jenjang yang lebih tinggi lagi.

Demi memuluskan jalannya itu, bersama sang kakak, ia menjadi "pemburu" beasiswa hingga berhasil meraih gelar sarjana hukum tata negara. Tempaan inilah yang membentuk karakternya hingga kini.

Sejak menjabat sebagai staf Biro Hukum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada tahun 1993, karier birokratnya terus melejit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com