Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Lapor soal Covid-19, Wapres: Apa Ada Rumah Sakit yang Tolak Pasien?

Kompas.com - 02/04/2020, 17:24 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta gambaran penanganan pasien Covid-19 di Ibu Kota kepada Gubernur DKI Jakarta, salah satunya tentang ketersediaan rumah sakit, baik untuk mengisolasi maupun untuk merawat pasien.

"Saya ingin memperoleh gambaran tentang apakah misalnya, tempat isolasi di Jakarta sudah cukup? Apa ada rumah sakit yang menolak pasien?" kata Ma'ruf dalam video conference dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kamis (2/4/2020).

"Ini saya kira apa masih ada atau sudah tidak ada masalah dengan penyediaan rumah sakit?" ucap dia.

Baca juga: Banyak RS Swasta Rawat Pasien Covid-19, Anies Minta BPJS Tak Telat Bayar Tagihan

Menjawab pertanyaan tersebut, Anies pun menjelaskan bahwa saat ini di Jakarta terdapat 70 rumah sakit yang menangani Covid-19.

Dari jumlah tersebut, rumah sakit yang menjadi rujukan ada 13 dengan jumlah pasien yang dirawat sebanyak 1.300 orang dan 707 orang antre menunggu hasil tes laboratorium.

"Secara umum rumah sakit wajib menerima kasus Covid, selama ini juga ditangani. Kami respons cepat kalau ada masalah-masalah terkait itu," kata dia.

Kemudian, Anies meminta pemerintah pusat memberikan dukungan untuk mempercepat tes kepada pasien Covid-19.

Kecepatan tes perlu dilakukan untuk dapat mendeteksi lebih awal orang-orang yang terpapar.

Anies mengatakan, banyak kasus Covid-19 di Jakarta yang terlambat diketahuinya karena penanganan yang juga terlambat akibat lamanya tes yang dilakukan.

Baca juga: Situasi Mengkhawatirkan akibat Covid-19, Anies Surati Kemenkes untuk Tetapkan PSBB

Hal tersebut, kata dia, bisa berakibat fatal. Selain pasien tidak tertangani, pasien bersangkutan sudah menularkan kepada yang lain.

"Akibatnya fatal atau kita terlambat mendeteksi sehingga dia sudah menularkan kepada yang lainnya," kata dia.

Menurut Anies, kemampuan tes swab kepada para pasien perlu ditingkatkan untuk mempercepat penanganan Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Ma'ruf mengatakan bahwa ia segera merekomendasikan permintaan tersebut.

"Kemampuan testing itu, saya akan merekomendasikannya nanti," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com