"Saya ingin memperoleh gambaran tentang apakah misalnya, tempat isolasi di Jakarta sudah cukup? Apa ada rumah sakit yang menolak pasien?" kata Ma'ruf dalam video conference dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kamis (2/4/2020).
"Ini saya kira apa masih ada atau sudah tidak ada masalah dengan penyediaan rumah sakit?" ucap dia.
Menjawab pertanyaan tersebut, Anies pun menjelaskan bahwa saat ini di Jakarta terdapat 70 rumah sakit yang menangani Covid-19.
Dari jumlah tersebut, rumah sakit yang menjadi rujukan ada 13 dengan jumlah pasien yang dirawat sebanyak 1.300 orang dan 707 orang antre menunggu hasil tes laboratorium.
"Secara umum rumah sakit wajib menerima kasus Covid, selama ini juga ditangani. Kami respons cepat kalau ada masalah-masalah terkait itu," kata dia.
Kemudian, Anies meminta pemerintah pusat memberikan dukungan untuk mempercepat tes kepada pasien Covid-19.
Kecepatan tes perlu dilakukan untuk dapat mendeteksi lebih awal orang-orang yang terpapar.
Anies mengatakan, banyak kasus Covid-19 di Jakarta yang terlambat diketahuinya karena penanganan yang juga terlambat akibat lamanya tes yang dilakukan.
Hal tersebut, kata dia, bisa berakibat fatal. Selain pasien tidak tertangani, pasien bersangkutan sudah menularkan kepada yang lain.
"Akibatnya fatal atau kita terlambat mendeteksi sehingga dia sudah menularkan kepada yang lainnya," kata dia.
Menurut Anies, kemampuan tes swab kepada para pasien perlu ditingkatkan untuk mempercepat penanganan Covid-19.
Menanggapi hal tersebut, Ma'ruf mengatakan bahwa ia segera merekomendasikan permintaan tersebut.
"Kemampuan testing itu, saya akan merekomendasikannya nanti," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/02/17243841/anies-lapor-soal-covid-19-wapres-apa-ada-rumah-sakit-yang-tolak-pasien