Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Tak Diundang ke Kongres V Partai Demokrat

Kompas.com - 13/03/2020, 20:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat tak mengundang Presiden Joko Widodo untuk hadir di Kongres V Partai Demokrat pada Minggu (15/3/2020).

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menegaskan, kongres merupakan acara internal partai sehingga pihaknya tidak akan mengundang tokoh-tokoh yang berasal dari luar partai.

"Inilah bedanya Partai Demokrat dengan partai lain. Kami lakukan kerja internal kami tidak mengundang siapapun termasuk Presiden Jokowi," kata Hinca di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Baca juga: SBY Akan Sampaikan Pidato Politik Terakhir di Kongres V Partai Demokrat

Kendati demikian, Hinca mengatakan, partainya tetap menjalin komunikasi dengan Presiden Joko Widodo dan menyampaikan bahwa Kongres V Partai Demokrat dalam rangka memilih kepengurusan baru partai.

"Jadi Partai Demokrat dengan pimpinan baru akan laporkan hasinya ke presiden sebagai pembina politik tertinggi di Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, Hinca enggan menyebut soal kandidat yang akan menggantikan posisi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Umum.

Namun ia memastikan SBY tidak akan lagi menjadi ketua umum pada periode selanjutnya.

"Nanti di situ (kongres) jawabnya, jangan di sini. Nah tapi yang pasti ada pengganti beliau (SBY) kan setiap kongres kan hasilkan pemimpin baru. Beliau sampaikan kepada kami bahwa sudah cukup saya, mau soft-landing sebagai ketum," pungkasnya.

Baca juga: Kongres Demokrat Diizinkan Pemprov DKI tetapi dengan Syarat Bawa Dokter saat Acara Berlangsung

Adapun Partai Demokrat memutuskan akan menggelar Kongres V di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.

Kongres V Partai Demokrat ini digelar dalam rangka pemilihan ketua umum. Waktu Kongres dipercepat dari yang semula dijadwalkan diselenggarakan Mei 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com