Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Didukung 28 DPW, Zulkifli Maju Kembali Sebagai Caketum PAN

Kompas.com - 04/12/2019, 21:43 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto memastikan, Zulkifli Hasan akan maju kembali menjadi calon ketua umum PAN.

"Bang Zul itu maju sekali lagi karena didaulat. Diminta oleh DPW-DPW yang ada sebanyak 28 itu. Bahkan bisa nambah lagi," ujar Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Selain Zulkifli, Yandri juga menyebut sejumlah nama politikus PAN lainnya yang berpotensi maju dalam pertarungan perebutan kursi PAN 1.

Baca juga: Maju Caketum PAN, Asman Abnur Siap Bersaing dengan Zulkifli Hasan

Beberapa nama itu, yakni Mulfachri Harahap, Asman Abnur, Bima Arya dan Hanafi Rais.

Meski demikian, Yandri mengklaim bahwa Zulkifli adalah kandidat terkuat dalam bursa calon ketua umum partainya.

"Kalau menurut saya yang hari ini paling kuat ya Bang Zul, karena diminta (DPW) ya," lanjut dia.

Baca juga: PAN: Zulkifli Hasan Maju Jadi Caketum Bukan Hasrat Pribadi

Yandri sekaligus memastikan bahwa apabila bursa pencalonan ketua umum PAN ramai peserta, hal itu tidak akan menyebabkan perpecahan internal.

"Kalau di PAN ini boleh keras persaingannya atau kompetisinya. Tapi tidak pernah akan merusak yang namanya hubungan baik. Mereka akan bersaing secara sehat di arena kongres nanti," ujar dia.

Diketahui PAN akan menggelar rapat kerja nasional pada Sabtu (7/12/2019) mendatang. Rakernas itu akan membahas waktu dan tempat pelaksanaan Kongres ke-5 PAN.

Salah satu agenda Kongres PAN sendiri adalah pemilihan ketua umum baru.

Baca juga: Akhir Pekan ini, PAN Gelar Rakernas untuk Persiapan Kongres

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno mengatakan, seluruh kader PAN memiliki kebebasan dan kesempatan untuk menjabat ketua umum PAN.

Eddy sekaligus memastikan, pihaknya tidak menitikberatkan mendukung sosok tertentu.

"Tidak ada penekanan untuk mendukung salah satu pihak, apalagi salah satu pihak yang terkait dengan pendiri partai. Menurut saya, PAN adalah partai yang sangat terbuka untuk kompetensi yang adil," kata dia. 

 

Kompas TV

Menteri BUMN Erick Thohir mengancam akan memecat Direksi PT Garuda Indonesia jika terbukti menyelundupkan komponen Harley Davidson bekas ke Indonesia. Menteri Erick juga mengingatkan direksi yang merasa agar mundur sebelum ketahuan.

Direktorat Jenderal Bea Cukai tengah menginvestigasi dugaan penyelundupan onderdil Harley davidson bekas menggunakan pesawat milik PT Garuda Indonesia. Bea Cukai memastikan investigasi akan selesai dalam satu hingga dua hari ke depan. Hingga kini, Bea Cukai tengah memeriksa saksi dan meminta keterangan dari berbagai pihak termasuk dari Garuda Indonesia.

Garuda Indonesia membenarkan adanya karyawan Garuda Indonesia yang membawa masuk onderdil motor Harley Davidson secara ilegal ke dalam pesawat Garuda Indonesia. Petugas Bea Cukai mendapati onderdil motor Harley Davidson ilegal di pesawat milik Garuda Indonesia, saat tiba di Indonesia dari Perancis. Garuda Indonesia masih diselidiki oleh Bea Cukai. Kementerian BUMN pun menunggu hasil penyelidikan dari Bea Cukai sebelum mengambil sikap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com