Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pekan ini, PAN Gelar Rakernas untuk Persiapan Kongres

Kompas.com - 04/12/2019, 20:04 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan, partainya akan menggelar rapat kerja nasional (rakernas) pada Sabtu (7/12/2019).

Agenda rakernas yakni pembahasan persiapan Kongres ke-5 PAN.

"Rakernas itu hanya menentukan tempat dan waktu kongres. Rakernas tanggal 7 Desember di Hotel Millenium, Tanah Abang, Jakarta Pusat," ujar Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Adapun pada Kongres ke-5 nanti akan dipilih ketua umum baru PAN.

Baca juga: PAN: Masa Jabatan Presiden Idealnya Dua Periode

Menurut Yandri, kongres juga akan membahas tata tertib (tatib) sebelum pemilihan ketua umum.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno menyatakan, partainya akan menggelar kongres untuk ketua umum PAN yang baru.

Ia menyebutkan, seluruh kader memiliki kebebasan dan kesempatan untuk menjadi ketum.

"Tapi tahun 2020 akan melaksanakan kongres untuk memilih ketua umun baru. Terkait agenda kongres belum dibahas hingga saat ini," ujar Eddy saat ditemui di Fakultas Hukum UI, Depok, Jawa Barat, Senin (24/6/2019) lalu.

Eddy menuturkan, PAN terbuka kepada seluruh kader yang memiliki kapasitas dan kompetensi serta mampu bersaing dalam kongres.

Baca juga: PAN: Zulkifli Hasan Maju Jadi Caketum Bukan Hasrat Pribadi

 

Ia menegaskan, tidak ada kader PAN yang membuat kelompok untuk mendukung kader tertentu menjadi ketum.

Ia yakin sistem PAN yang terbuka dan transparan akan menciptakan persaingan yang adil bagi setiap kader yang hendak menjadi ketum.

"Tidak ada penekanan untuk mendukung salah satu pihak, apalagi salah satu pihak yang terkait dengan pendiri partai ini. Menurut saya PAN adalah partai yang sangat terbuka untuk kompetensi yang adil," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com