Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN: Zulkifli Hasan Maju Jadi Caketum Bukan Hasrat Pribadi

Kompas.com - 27/11/2019, 08:52 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan maju kembali menjadi calon ketua umum (caketum) PAN bukan karena hasrat pribadi.

Yandri mengatakan, Zulkifli maju menjadi caketum karena didukung oleh sejumlah dewan pimpinan wilayah (DPW) PAN.

Sebab, DPW menilai ia masih layak memimpin partai berlogo matahari putih itu lima tahun ke depan.

"Ini bukan pribadi Bang Zul mau atau tidak menjadi ketua umum, tetapi karena diminta atau didaulat DPW-DPW menurut mereka figur bang Zul masih figur paling tepat untuk figur lima tahun ke depan," kata Yandri saat dihubungi, Selasa (26/11/2019).

Baca juga: Meski Restu Amien Rais Pengaruhi Bursa Caketum, PAN Diingatkan soal Elektabilitas ke Depan

Yandri mengatakan, meskipun Zulkifli didukung sejumlah DPW, PAN terbuka pada kandidat-kandidat baru untuk menjadi caketum.

Ia mengatakan, nama-nama yang diprediksi akan maju menjadi caketum adalah Hanafi Rais, Asman Abnur, dan Mulfachri Harahap.

"Ada Bang Kimong (Mulfachri) kader yang bagus pernah ketua fraksi kemudian ketua Komisi III, dari awal berdirinya PAN beliau terlibat, sebenarnya enggak ada masalah beliau untuk maju kita apresiasi, enggak ada masalah," ujar dia. 

Yandri memastikan, kontestasi pemilihan caketum di partai berlogo matahari putih itu tidak akan merusak pertemanan antar-kader.

Ia mengatakan, setiap kader yang maju dalam bursa caketum PAN patut diapresiasi.

Ia pun meyakini, Zulkifli tak mempermasalahkan kader-kader PAN lainnya yang ingin maju sebagai calon ketua umum.

"Kalau kontestasi di internal PAN itu, kontestasi keluarga, jadi tidak akan merusak pertemanan. Betul Bang Zul sama Bang Kimong (mulfahri) itu sahabat lama sahabat yang sangat dalam persahabatannya," ucap dia. 

"Nah tapi persoalan mereka bersama-sama memajukan PAN ya menurut saya patut diapresiasi, saya yakin di antara Bang Zul dan Bang Kimong enggak ada masalah," kata Yandri.

Adapun PAN akan menggelar rapat kerja nasional (rakernas) pada 6 Desember 2019.

Baca juga: Pengamat Nilai Restu Amien Rais Penentu Kemenangan Calon Ketum PAN

Salah satu agenda yang akan dibahas adalah jadwal kongres dalam rangka pemilihan ketua umum baru.

"Jadi kami akan rakernas dulu nanti tanggal 6 Desember Rakernas PAN untuk memutuskan kapan kongres nah diperkirakan bulan Maret," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Zulkifli mengatakan, saat ini sudah ada beberapa kandidat calon ketua umum PAN, di antaranya mantan menteri di kabinet Jokowi-JK, Asman Abnur; mantan Ketua Fraksi PAN, Mulfahri Harapan; putra sulung Amien Rais, Hanafi Rais; dan Wali Kota Bogor Bima Arya.

Lebih lanjut, Zulkifli menyatakan bahwa ia siap untuk kembali maju sebagai calon ketua umum PAN apabila diminta oleh kader-kader di daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com