Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Tim Labfor Masih Identifikasi Daya Ledak Bom Bunuh Diri di Medan

Kompas.com - 13/11/2019, 16:37 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) masih mendalami daya ledak bom bunuh diri yang dilakukan RMN (24) di Mapolresta Medan, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengaku sampai saat ini belum mengantongi hasil identifikasi kekuatan bom bunuh diri tersebut.

"Masih diuji dulu laboratorium forensik, apakah itu jenisnya high explosive atau low explosive," ujar Dedi di Humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan, Warga: Orangnya Baik

Hingga saat ini, tim Laboratorium dan Forensik (Labfor) Polda Sumatera Utara masih mengidentifikasi daya ledak bom tersebut.

Menurut Dedi, tim Densus 88, Inafis, dan tim labfor Polda Sumatera Utara langsung mengolah Tempat Kejadian Perkara (TKP) usai peristiwa peledakan bom bunuh diri itu.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, tim gabungan dari Detasemen Khusus 88 Antiteror, Inafis, dan Pusat Laboratorium Forensik telah berhasil mengamankan sejumlah barang bukti.

Baca juga: Pasca Bom Bunuh Diri di Medan, Markas Polisi di Jabar Tingkatkan Keamanan

Adapun barang bukti yang diamankan, yakni baterai berkekuatan 9 volt, plat besi metal, irisan kabel, dan tombol switch on-off.

Dedi mengungkapkan, pihaknya juga tengah mencari rekam jejak RMN melalui media sosial (medsos).

Hal itu dilakukan sebagai upaya penyelidikan apakah pelaku memiliki hubungan dengan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan Dikenal Sebagai Pengemudi Ojek Online dan Penjual Bakso Bakar

"Ya nanti akan didalami dari reiam jejak dari media sosial memang cukup aktif. Tapi dari rangkaian itu semua temuan yang ditemukan akan semua dikaji, nanti faktanya akan disampaikan," jelas Dedi.

Diberitakan, RMN yang mengenakan jaket berlogo ojek online meledakkan bom bunuh diri di halaman Mapolrestabes Medan, Rabu pagi.

RMN meninggal dunia di tempat dengan kondisi mengenaskan.

Baca juga: Polisi Bersenjata Laras Panjang dan Mobil Penjinak Bom Siaga di Polresta Padang

Peristiwa itu juga menyebabkan enam orang menjadi korban luka ringan. Empat orang merupakan personel Polri, satu orang pekerja PHL, adapun seorang lainnya masyarakat biasa.

Selain itu, sejumlah kendaraan yang terparkir di dekat TKP juga mengalami rusak ringan.

Tim dari Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Inafis, Gegana dan Puslabfor masih menggelar olah tempat kejadian perkara.

Kompas TV Bom bunuh diri terjadi diMarkas Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019).Laporan dari jurnalis Kompas TV, Ferry Irawan, ledakan terjadi pada Rabu 08.30 WIB. "Diduga kuat merupakan bom karena kondisi terduga pelaku yang membawa bahan peledak tidak utuh pasca-ledakan," kata Ferry, seperti dilansir dari siaran langsung Kompas TV, Rabu pagi. Selain terduga pelaku, seorang anggota polisi dikabarkan terluka. Petugas tersebut telah dilarikan ke rumah sakit. Sebelumnya Diduga pelaku bom melewati petugas dan memaksa masuk menuju ke lokasi dekat dengan kantin di Polrestabes Medan. Dalam rekaman kamera pemantau di Polrestabes Medan, tampak seorang pria menggunakan jaket warna hijau dan hitam yang diduga merupakan jaket ojek online. Dalam video tersebut, nampak pria tersebut membawa tas sedang berjalan ke arah kantin, dan tak lama ledakan pun terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com