Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Kemarin Jadi Lawan Sekarang Kawan, Politik Memang Begitu

Kompas.com - 25/10/2019, 22:05 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyinggung soal lawan dan kawan yang bersatu karena politik.

Hal tersebut diucapkan Mahfud ketika dia menghadiri acara Bawaslu Award di The Hall Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (25/10/2019).

"Lihat saja pemilu, taro lah pilpres. Yang satu ingin merebut kekuasaan, yang satu ingin mempertahankan kekuasaan," kata dia.

"Karena hanya kekuasaan, maka berlaku dalil tak ada kawan atau lawan yang abadi dalam politik. Yang kemarin jadi musuh, sekarang jadi kawan. Yang kemarin kawan, sekarang jadi lawan. Karena politik memang begitu wataknya," lanjut Mahfud.

Baca juga: Mahfud MD: Hukum yang Berlaku di Arab, Afghanistan, dan Yordania Tak Harus Berlaku di Indonesia

Ucapan Mahfud tersebut sontak membuat hadirin di acara itu tergelak.

Pasalnya, apa yang diucapkan Mahfud sesuai dengan situasi yang saat ini sedang terjadi, yakni bergabungnya lawan politik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Prabowo Subianto ke pemerintahan.

"Demokrasi seperti itu, kalau dibiarkan jelek. Maka kita tampilkan nomokrasi. Nomokrasi itu negara hukum. Kalau demokrasi mencari menang, nomokrasi mencari benar," kata dia.

Baca juga: Banyak yang Tolak Prabowo Jadi Menteri Pertahanan, Ini Kata Mahfud

Oleh karena itu, kata dia, instrumen yang sudah terbentuk saat ini, yakni KPU dan Bawaslu yang independen dan tidak bisa diintervensi pemerintah, merupakan kemajuan yang sangat baik.

"Sekarang ada pengawas, ada Bawaslu, itu instrumen yang secara nomokratis disediakan. Kalau ada yang melanggar, awas ada Bawaslu," kata dia.

Adapun Bawaslu memberikan penghargaan kepada jajaran pengawas pemilu yang telah bertugas dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 melalui Bawaslu Award.

Baca juga: Mahfud MD: Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu demi Kepentingan Negara

Setidaknya ada 14 kategori yang diperebutkan seluruh panitia pengawas pemilu (panwaslu) di Indonesia.

Ketua Bawaslu Abhan mengatakan, Bawaslu Award merupakan penghargaan kepada pengawas yang telah memberikan kontribusi dalam Pemilu 2019.

"Hal ini sebagai penghargaan atas komitmen anak bangsa. Ini melanjutkan tradisi yang dibangun pendahulu kami, Bawaslu 2014," kata Abhan saat memberikan sambutannya dalam acara tersebut, Jumat (25/10/2019).

Kompas TV Menko Polhukam periode 2014-2019, Wiranto terlihat hadir di kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Meski sedang menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto, Wiranto meminta izin ke dokter untuk hadir dalam serah terima jabatan Menkopolhukam periode 2019-2024 kepada Mahfud MD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com