Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diingatkan Antisipasi Kepentingan Politik Menteri dari Parpol

Kompas.com - 25/10/2019, 13:32 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Departemen Politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengingatkan, Presiden Joko Widodo perlu mengantisipasi kepentingan partai politik pendukungnya yang telah mendapatkan jatah menteri.

"Kepentingan partai yang mungkin ada di belakang para menteri itu perlu diantisipasi agar tidak menjadi ganjalan dalam menjalankan program-program pemerintah," ujar Arya ketika dihubungi, Jumat (25/10/2019).

Arya menuturkan, dirinya tak meragukan kompetensi sejumlah menteri yang berlatar belakang partai politik. Namun, politik akomodatif yang dilakukan Jokowi juga perlu diantisipasi.

Baca juga: Jokowi Siap Umumkan Wakil Menteri, Ini Profil 12 Orang Calonnya

Ia menjelaskan, berkaca pada pengalaman pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, koalisi yang gemuk kerap menjadi bumerang dan menyerang balik efektivitas kerja pemerintahan.

Kebijakan dan pengambilan keputusan pemerintah, lanjutnya, bisa lebih lambat karena banyak kepentingan politik yang harus diakomodasi.

"Pada saat yang sama, partai-partai pendukung pemerintah juga akan cenderung mengambil sikap sesuai kepentingan masing-masing. Dukungan politik terhadap pemerintah akan berjalan cair sesuai isu yang bergulir," tuturnya.

Maka dari itu, Arya menyarankan Jokowi untuk kerap membuat evaluasi kinerja kabinet, setidaknya setiap 100 hari.

Hal itu dilakukan guna mengantisipasi penyimpangan yang berpotensi terjadi karena tidak ada yang mengawasi.

Diketahui, Presiden Jokowi telah melantik 34 menteri, satu Jaksa Agung, dan tiga pejabat setingkat menteri pada Rabu (23/10).

Dari komposisi Kabinet Indonesia Maju, terdapat menteri atau pejabat setingkat menteri dari partai politik. Rinciannya, PDI Perjuangan mendapatkan 5 jatah, yakni Menkumham Yasonna Laoly, Menpan-RB Tjahjo Kumolo, Sektretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sosial Juliari Batubara, dan Menteri PPPA Gusti Ayu Bintang Darmavati.

Partai Golkar mendapat jatah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.

Kemudian dari Partai Nasdem ada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.

Baca juga: Diminta Jadi Wakil Menteri Pariwisata, Ini Profil Angela Tanoesoedibjo

Sementara dari PKB ada Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.

Lalu dari Gerindra ada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri KKP Edhy Prabowo.

Adapun dari PPP ada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Suharso Monoarfa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com