Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPK Rasa Partai Politik...

Kompas.com - 17/10/2019, 12:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2019-2024 telah dilantik.

Pelantikan mereka dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung (MA) Muhammad Hatta Ali di Gedung MA, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019) pagi.

Komposisi kelima orang tersebut menarik disimak karena rupanya hanya seorang yang berasal dari internal BPK sendiri.

Sisanya? Dari partai politik.

Baca juga: Mengenal Pius Lustrilanang, Pernah Dipecat dari PDI-P hingga Menjadi Pimpinan BPK

Pius Lustrilanang misalnya. Ia mengawali karier politiknya dari jalur aktivis. Tepatnya pada era Orde Baru.

Kerap melontarkan kritik pedas kepada penguasa, Pius pernah menjadi korban penculikan pada tahun 1998.

Beberapa tahun kemudian, Pius sempat singgah di PDI Perjuangan. Namun dipecat sebagai kader banteng lantaran dinilai membangkang AD/ART.

Tiga tahun kemudian, Pius pun merapat ke Partai Gerindra.

Ia sempat mencicipi beberapa jabatan. Antara lain Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR dari Fraksi Gerindra dan Ketua Bidang Koordinasi dan Pembinaan Organisasi Sayap Partai.

Sebagai anggota baru BPK, Pius mendapatkan suara terbanyak, yakni 43 suara.

Achsanul Qosasi juga demikian. Tahun 2004, ia adalah salah satu Ketua DPP Partai Demokrat.

Baca juga: MA Lantik Lima Anggota BPK Periode 2019-2024

Setelah terpilih sebagai anggota BPK periode 2014-2019, ia pamit undur diri dari partai kepada sang ketua umum, Susilo Bambang Yudhoyono.

Anggota BPK lain yang juga berlatar belakang partai politik, yakni Daniel Lumban Tobing. Ia merupakan mantan calon legislatif dari PDI Perjuangan pada Pileg 2019.

Ada pula Harry Azhar Azis yang juga mantan wakil rakyat dari Partai Golkar. Bahkan Harry sudah bergabung ke partai berlambang beringin itu sejak tahun 2001.

Dari kelima nama anggota BPK periode 2019-2024, hanya satu nama yang rekam jejak kariernya berasal dari internal BPK, yaitu Hendra Susanto.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com