Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Tolak Gerindra?

Kompas.com - 16/10/2019, 07:30 WIB
Kristian Erdianto,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melanjutkan safari politiknya ke parpol pendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Setelah Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), giliran Partai Golkar yang dikunjungi dari calon presiden pada Pilpres 2019 itu, pada Selasa (15/10/2019).

Namun, sambutan partai berlambang pohon beringin itu agak berbeda dengan parpol koalisi pendukung pemerintah lainnya.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tidak menjawab secara tegas soal sikap partainya terkait rencana Partai Gerindra bergabung dalam koalisi pendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Sikap ini berbeda dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang secara lugas menyatakan tak keberatan dengan rencana tersebut.

Baca juga: Prabowo Bertemu Airlangga, Golkar-Gerindra Sepakati Kerja Sama Jaga Stabilitas di Parlemen

Awalnya, saat memberikan keterangan seusai bertemu Prabowo, wartawan menanyakan sikap Partai Golkar terkait keinginan Gerindra bergabung dalam koalisi.

Alih-alih menjawab soal sikapnya itu, Airlangga justru menyebutkan kesamaan yang dimiliki oleh Partai Golkar dan Partai Gerindra.

"Partai Golkar dan Partai Gerindra itu punya banyak kesamaan, sama-sama (singkatannya) PG lambangnya sama sama segi lima," ujar Airlangga, di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (15/10/2019).

Sontak respons yang diberikan Airlangga itu membuat sejumlah petinggi parpol, termasuk Prabowo tertawa.

Airlangga mengatakan, dalam pertemuan sekitar satu jam itu, dirinya dan Prabowo membahas kerja sama antarpartai dalam konteks parlemen.

Sementara terkait posisi Partai Gerindra dalam kabinet, Airlangga menyerahkan keputusan itu sepenuhnya ke tangan Presiden Jokowi.

"Dalam konteks lain, tentu domainnya Pak Presiden, Pak Jokowi," kata Airlangga.

"Jadi bagi kami, kami punya banyak sejarah dengan Partai Gerindra," tutur dia.

Prioritaskan Parpol Pendukung di Kabinet

Secara terpisah, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menuturkan bahwa partainya ingin Presiden Joko Widodo memprioritaskan parpol koalisi pendukung pada Pilpres 2019 lalu dalam menyusun kabinet pemerintahannya.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Ace Hasan SyadzilyKOMPAS.com/Haryantipuspasari Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Ace Hasan Syadzily
"Ya Golkar menginginkan supaya partai koalisi yang sudah bekerja keras lebih diprioritaskan," ujar Ace saat ditemui seusai pertemuan.

Baca juga: Golkar Ingin Parpol Koalisi Diprioritaskan dalam Kabinet Jokowi-Maruf

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com