Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditolak Bareskrim Polri, Laporan Kekerasan 2 Jurnalis oleh Oknum Polisi diarahkan ke Propam

Kompas.com - 09/10/2019, 17:21 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Laporan tindak kekerasan terhadap dua jurnalis oleh oknum aparat kepolisian saat meliput aksi demonstrasi mahasiswa ditolak untuk kedua kalinya.

Alasannya, korban seharusnya lapor ke Propam terlebih dahulu. Selain itu, mereka juga diminta langsung menyurati Kepala Bareskrim Polri terkait laporan tersebut.

Demikian disampaikan Direktur LBH Pers Ade Wahyudin saat mendampingi dua jurnalis dari Tirto.id dan Narasi TV yang melapor ke Bareskrim Polri, Rabu (9/10/2019).

"Jadi alasannya mereka selalu mengarahkan ini harus ke Propam dulu, padahal etik adalah persoalan etik, pelanggaran hukum adalah pelanggaran hukum. Argumentasi kami ini sebenarnya bisa berjalan bersama, makanya karena ini belum diterima, mereka mengarahkan langsung untuk mengirim surat ke Kabareskrim," terang Ade.

Arahan tersebut, kata Ade, sudah menunjukkan bahwa laporan tindak kekerasan yang dialami bukan merupakan jalur laporan polisi.

Dengan demikian pihaknya pun sangat menyayangkan penolakan laporan di Bareskrim Polri ini serta sebelumnya di Polda Metro Jaya.

Padahal, kata dia, dengan laporan ini pihaknya ingin menguji fungsi Undang-Undang (UU) Pers Nomor 40 Tahun 1999, apakah cukup kuat melindungi pers atau tidak.

Terlebih, korban juga sudah memiliki bukti yang kuat untuk dapat melaporkan tindak kekerasan yang dialaminya.

"Bahkan untuk tindak pidana yang jelas ada bukti dan saksinya, itu belum bisa buat laporan polisinya. Untuk kekuatan bukti kami sudah siapkan foto, list saksi, rekaman. Namun dengan alasan yang menurut kami belum masuk akal (ditolak). Seharusnya ini bisa masuk laporan polisi karena tindak pidananya ada," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, pihaknya akan mengkonfirmasi terlebih dahulu terkait hal tersebut.

"Mungkin persangkaannya langsung ke personel dilaporkannya, karena personel aktif kan Propam yang menanganinya," ujar dia.

Diketahui, jurnalis Tirto.id, Haris Prabowo dan jurnalis Narasi TV Vany Fitria mengalami kekerasan saat meliput aksi demonstrasi mahasiswa.

Pelakunya diduga oknum aparat kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com