Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pelajari Pengembangan Penggunaan EBT Sampai ke Negeri Ceko...

Kompas.com - 05/09/2019, 05:20 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia akan mengurangi emisi sebesar 29 persen pada 2030. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencapai target pengurangan emisi itu, Indonesia berupaya mengoptimalkan potensi energi terbarukan yang berlimpah, termasuk energi surya.

Sehubungan dengan hal tersebut, parlemen Indonesia saat ini sedang menyusun undang-undang energi terbarukan.

Selain itu, parlemen juga turut melakukan kunjungan ke Republik Ceko guna mempelajari pengembangan penggunaan energi terbarukan dan industrinya.

Wakil Ketua DPR RI Koordinator Urusan Industri dan Pembangunan, Agus Hermanto yang memimpin kunjungan itu mengatakan dibutuhkan komitmen yang nyata dari negara untuk mengembangkan renewable energy.

Baca juga: Pemerintah Akan Manfaatkan Energi Terbarukan di Ibu Kota Baru

Apalagi, cadangan minyak bumi, batu bara, dan gas di Indonesia akan habis dalam kurun waktu 80 tahun ke depan.

“Pemerintah Indonesia, melalui presiden Jokowi sudah menandatangani Paris Agreement, di mana kita akan menggunakan 23 persen energi yang berasal dari energi terbarukan pada 2025," kata Agus melalui keterangan tertulis, Rabu (4/9/2019).

Sementara itu, Ketua Komisi VI DPR RI, Teguh Juwarno menjelaskan sudah saatnya Indonesia beralih menggunakan energi terbarukan demi kelangsungan dan masa depan bangsa.

"Jika kita ingin memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak dan cucu kita, maka reneweble energy adalah pilihan yang harus diambil," ujarnya.

Baca juga: DPR Tunda Pengesahan RUU Sumber Daya Air di Rapat Paripurna

Terpilihnya Republik Ceko, menurut Wakil Ketua Komisi I DPR RI Satya Widya Yudha adalah karena pertimbangan Ceko berada di tengah-tengah masyarakat Eropa. Selain itu mereka menggunakan efisiensi tarif sehingga investor tidak akan merugi.

“Kami memilih Ceko karena di sini tidak terpisahkan dari masyarakat ekonomi Eropa, mereka mendedikasikan pengembangan dari energi baru terbarukan secara konsisten,” kata Satya Widya Yudha.

Selanjutnya, parlemen Indonesia akan mengundang perusahaan-perusahaan Ceko yang bergerak di bidang energi terbarukan untuk berinvestasi di Indonesia termasuk perusahaan DECCI.

Seperti diketahui, lanjut Satya, Indonesia adalah tempat yang baik untuk investasi. Saat ini, pemerintah Indonesia telah membuat kemajuan dalam agenda reformasi birokrasi dan pengembangan infrastruktur.

Tujuannya tak lain adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara dan mendukung pengembangan investasi asing parlemen Indonesia melalui transfer teknologi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com