JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo kembali memerintahkan aparat keamanan untuk menindak tegas perusuh dan pelaku tindakan anarkistis di wilayah Papua.
"Ada aturan keamanan, tindak tegas yang melanggar hukum. Tak ada toleransi bagi perusuh dan tindakan anarkistis," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/8/2019).
Hadir dalam rapat itu Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, dan Kepala BIN Budi Gunawan.
Baca juga: Pulang dari Kunker, Jokowi Langsung Pimpin Rapat Bahas Papua
Hadir pula Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Presiden juga memerintahkan aparat keamanan menindak tegas siapa pun yang terlibat tindakan rasial dalam bentuk apa pun.
Jokowi pun mengaku sudah mendapat laporan bahwa sudah ada tindakan terhadap pelaku rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dua pekan lalu.
"Saya dapat laporan, hukum dilakukan, baik untuk oknum sipil maupun militer yang lakukan tindakan (rasisme) itu," ujarnya.
Baca juga: Soal Peristiwa Papua, Media Diminta Sajikan Pemberitaan yang Menyejukkan
Diberitakan, gejolak dan kerusuhan di wilayah Papua masih terjadi buntut tindakan rasisme yang dilakukan sekelompok orang terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, 17 Agustus.
Aksi protes atas dugaan tindak rasisme terhadap mahasiswa Papua di Jayapura berlangsung anarkistis, Kamis (29/8/2019).
Setelah sebelumnya membakar kantor Majelis Rakyat Papua, massa membakar kantor Telkom, kantor pos, dan sebuah SPBU yang berjejer di samping kantor BTN di Jalan Koti, Jayapura.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.