JAKARTA, KOMPAS.com - Irjen (Pol) Antam Novambar ditanya mengenai ego sektoral oleh anggota Panitia Seleksi capim KPK Mualimin Abdi saat wawancara dan uji publik di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (27/8/2019).
Mengawali pertanyaan itu, Mualimin merujuk pada pemaparan Wakil Ketua KPK petahana Alexander Marwata sebelumnya yang menyebut bahwa saat ini KPK memerlukan tiga hal.
Pertama, melunturkan ego sektoral agar koordinasi antara penegak hukum yakni polri, jaksa dengan KPK berjalan baik.
Kedua, pimpinan KPK memiliki kualifikasi mumpuni dan ketiga, peningkatan sumber daya manusia (SDM).
"Dari tiga masalah tersebut, kalau Bapak masuk, apa yang akan dilakukan?" tanya Mualimin.
Baca juga: Polisi Dianggap Lemahkan KPK, Antam Novambar: Itu Opini, Rumor..
Antam memulai jawabannya dengan mengakui bahwa belum adanya harmonisasi yang baik di antara lembaga penegak hukum, Polri, kejaksaan dan KPK.
Kemudian, ia menyoroti KPK yang semestinya menjadi pelecut bagi lembaga penegak hukum lainnya dalam hal pemberantasan tindak pidana korupsi.
"Bentuk adanya ego sektoral di masing-masing lembaga. Jadi yang kami rasa sebetulnya, seharusnya KPK menjadi trigger machine seperti di awal pembentukannya," jawab Antam.
Bahkan, sepak terjang KPK selama ini memunculkan persepsi bahwa polisi dan jaksa tidak sanggup untuk memberantas korupsi.
Baca juga: Uji Publik Capim KPK, Antam Novambar Klarifikasi Tudingan Intimidasi Penyidik
Karena saat ini KPK seolah-olah berjalan sendiri, pria yang saat ini masih menjabat Wakil Kepala Bareskrim itu pun menyebut, KPK gagal mendorong pemberantasan tindak pidana korupsi dilakukan secara masif di Indonesia.
"Saya rasa, sekarang KPK jalan sendiri, kami (polri dan kejaksaan) ditinggal. Niat atau tujuan utama sudah melenceng. Berarti KPK tidak berhasil," ujar Antam.
"Harusnya menurut saya, KPK ditinjau kembali kalau apa yang dilakukan KPK sebagai trigger machine sehingga bisa meningkatkan polisi dan jaksa dalam memebrantas korupsi. Saat ini tidak," lanjut dia.
Baca juga: 7 Capim KPK Hadapi Tes Wawancara dan Uji Publik Hari Ini
Apabila terpilih menjadi salah satu komisioner KPK, Antam berkomitmen untuk merangkul Polri dan kejaksaan agar bersama-sama mendorong pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia.
"Ke depan, kami berharap, kalau saya ada di sana, harus merangkul bersama-sama memberantas korupsi. Tidak bisa sendiri-sendiri," kata dia.
Antam juga sangat percaya diri bahwa pengalaman yang dimilikinya di bidang penegakan hukum membuatnya bisa memberantas korupsi dengan melibatkan lembaga lain.