Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Indonesia Perbanyak Industri

Kompas.com - 09/08/2019, 16:14 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta industri diperbanyak di Indonesia. Ia mengatakan hal tersebut merupakan bentuk transformasi ekonomi yang harus dilakukan Indonesia.

Kalla mengatakan, negara-negara yang maju saat ini kebanyakan memiliki industri barang dan jasa yang banyak. Ia menjadikan Malaysia dan Singapura sebagai contoh.

Kalla menyatakan Malaysia bisa menjadi maju karena sukses mengubah negaranya yang agraris menjadi negara industri. Ia mengatakan, saat ini Malaysia memiliki industri hilir berupa pengolahan hasil mentah sumber daya alam mereka.

Baca juga: Perluasan Insentif Pajak Bisa Dorong Industri Inovatif

Demikian pula dengan Singapura yang berhasil menransformasi negaranya dari yang sekadar mengandalkan perdagangan menjadi negara penyedia jasa.

"Kita lihat sekitar kita saja, Singapura contohnya saja. Dulu Singapura daerah pelabuhan dan perdagangan, itu saja tahun 1960-1970an. Kemudian dia berubah menjadi mix perdagangan dan industri," ujar Kalla dalam seminar Transformasi Ekonomi untuk Indonesia Maju di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (9/8/2019).

"Tapi industri butuh tenaga kerja yang banyak maka hanya dia naikan lagi industri yang memiliki nilai tambah yang besar, elektronik contohnya dan jasa. Kemudian dia menjadi negara kota jasa, jasa keuangan, jasa kesehatan. Golongan menengah tiap sakit, di atas sakit kepala, ke Singapura," lanjut Kalla.

Baca juga: Amankan Industri Strategis dari Pemadaman, PLN Bangka Terapkan Sistem 2 Penyulang

Ia juga menjadikan China sebagai contoh negara agraris yang sukses berubah menjadi negara industri. Hal itu dilakukan dalam kurun waktu 30 tahun.

Kalla menyatakan hal itu bisa terjadi karena pemerintah dan masyarakatnya sejalan. Selain itu, kata Kalla, diperlukan pula pemimpin yang tegas untuk bisa menjalankan visi besar tersebut

"Karena itulah maka dalam contoh seperti ini perlu kebijakan yang keras. Tak ada suatu perubahan mentransform tanpa pemimpin yang kuat," lanjut Kalla

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Nasional
Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Nasional
Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com