Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Persilakan Kader-kader PKS Bergabung ke Garbi

Kompas.com - 01/08/2019, 07:49 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Fahri Hamzah mengatakan, dirinya tak mempermasalahkan apabila ada kemungkinan kader-kader dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung ke Garbi.

Ia meminta PKS untuk tidak mengkhawatirkannya hal tersebut.

Seperti diketahui, PKS sempat mengingatkan Garbi untuk tidak mengambil kader-kader partainya.

"Enggak usah khawatir lah, ini kan jualan ide ya kan. Kalau dagangan kawan lebih laku ga usah uring-uringan," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Baca juga: Fahri Hamzah: Garbi Akan Daftar Jadi Partai Tahun Ini

Fahri menilai, sebaiknya PKS membenahi struktur partai, apabila banyak kader yang mengundurkan diri atau memutuskan untuk pindah ke Garbi.

"Perbaiki aja dagangan sendiri ya kan. Kalau lapak kita tutup, salah kita sendiri, jangan marah-marah karena lapak orang lain subur terus lapak kita tutup," ujarnya.

Selanjutnya, Fahri Hamzah menargetkan, Garbi bisa mendaftar sebagai partai ke Kementerian Hukum dan HAM pada tahun 2019 ini.

"Pokoknya tahun ini (daftar jadi partai ke Kemenkumham) mudah-mudahan," kata dia.

Baca juga: PKS: Kalau Garbi Mau Bikin Partai, Welcome to the Jungle

Fahri mengatakan, secara administratif struktur Garbi di tingkat provinsi sudah hampir selesai dibentuk. Saat ini, kata dia, Garbi sedang membentuk struktur kepengurusan tingkat II.

"Tinggal kita masuk sekarang ke tingkat dua ya teman-teman sedang bekerja untuk itu. Karena kita betul-betul ini prosesnya dari bawah bener-bener. Nah begitu lengkap kita siap-siap melihat keadaan," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mempersilakan organisasi masyarakat Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) bertransformasi menjadi partai politik. Sebab, itu merupakan hak setiap warga negara.

Baca juga: Fahri Hamzah Sebut PKS Tak Cocok dengan Budaya Garbi yang Kosmopolitan

Namun, Mardani juga mengingatkan bahwa membangun sebuah partai politik bukanlah perkara mudah.

Walaupun menyebut Garbi sebagai mitra PKS dalam mencintai Indonesia, Mardani mengingatkan Garbi untuk tidak mengambil kader-kader PKS menjadi kadernya.

"Kalau mereka mau buat (partai), monggo. Tapi kalau mau mengambil (kader) punya PKS, PKS punya mekanisme pertahanan diri, yang lain saja," ujar Mardani.

Kompas TV Bagaimana kejutan yang diberikan partai politik baru dalam pesta demokrasi 2018 dan Pilpres 2019?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com