Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkaian Seleksi Capim KPK Dimulai Jumat Besok, Ini Tahapannya

Kompas.com - 04/07/2019, 19:38 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Seleksi (Pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memulai proses seleksi administrasi pada Jumat (5/7/2019) besok. Pendaftaran capim KPK via manual pun resmi ditutup pukul 16.00 WIB Kamis (4/7/2019) hari ini.

Sementara pendaftaran online dijadwalkan tutup pukul 24.00 WIB, di hari yang sama.

Hingga pukul 16.00 WIB, Pansel menerima berkas dari 348 pendaftar capim KPK untuk periode 2019-2023. jumlah itu belum ditambahkan dengan pendaftar via online.

"Dari rapat pansel memutuskan pendaftaran tidak diperpanjang. Seleksi administrasi baru dilakukan mulai besok tanggal 5 dan pengumuman hasil seleksi administrasi tanggal 11 Juli," ujar anggota pansel Hendardi dalam konferensi pers di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2019).

Baca juga: ICW Desak Polri dan Jaksa Mundur Sebelum Daftar Capim KPK

Anggota pansel lainnya, Harkristuti Harkrisnowo menambahkan, pansel akan memproses seleksi berkas para pendaftar.

Kemudian, lanjutnya, pansel akan mengumumkan pendaftar yang lolos administrasi pada 11 Juli 2019. Setelah itu, mereka yang lolos tahap administrasi akan mengikuti uji kompetensi.

"Uji kompetensi itu akan dilakukan satu minggu setelah pengumuman tahap administrasi, artinya tanggal 18 Juli 2019," paparnya.

Setelah uji kompetensi yang digelar 18 Juli 2019, seperti diungkapkan Harkristuti, pansel akan mengumumkan hasilnya pada 25 Juli 2019.

Kemudian, lanjutnya, capim yang lolos uji kompetensi akan mengikuti tes psikotes dan profile assessment. Namun, Harkristuti dan pansel lainnya belum menjelaskan detail terkait waktu tahapan seleksi usai pengumuman hasil uji kompetensi.

Baca juga: Pansel Tutup Pendaftaran Langsung, Ada 348 Pendaftar Capim KPK

"Setelah itu kita akan melakukan uji publik. Itu dilakukan supaya masyarakat tahu seperti apa sih calon-calonnya. Namun kami belum bisa memastikan apakah nanti masyarakat yang bertanya bisa live ataukah seperti apa," paparnya kemudian.

Usai uji publik, ujar Harkristuti, capim yang lolos akan memasuki tahap wawancara sekitar awal September. Kemudian pada akhirnya pansel akan memberikan 10 nama capim KPK kepada Presiden Joko Widodo pada September.

"September akan dikasih ke presiden. Namun tanggalnya belum tahu," tuturnya.

Kompas TV Mantan Kabareskrim Polri, Anang Iskandar, mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia bersaing bersama dengan lebih dari 150 orang yang sudah mendaftar untuk ikut seleksi calon pimpinan KPK.<br /> Anang Iskandar menyatakan, pengalamanannya lebih dari 30 tahun di kepolisian, diharapkan bisa menekan korupsi. Ia juga menyampaikan pengalamannya menyidik tindak pidana pencucian uang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com