JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian memastikan, foto sejumlah orang sedang menguliti seekor macan dahan yang beredar di media sosial, baru-baru ini, bukan terjadi di Indonesia. Berdasarkan penelusuran, foto tersebut diambil di Serawak, Malaysia.
"Macan dahan yang dikuliti sudah kita dalami. Ini TKP di Malaysia berdasarkan pendalaman Ditsiber (Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri)," ungkap Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Fadil Imran di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (3/7/2019).
Baca juga: Aparat Gabungan Ungkap Kasus Penyelundupan 7 Satwa Dilindungi ke Malaysia
Meski demikian, Fadil membenarkan bahwa orang-orang di foto tersebut merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Salah satunya diketahui berinisial RS, warga Bojonegoro, Jawa Timur.
Tentang apakah RS dapat dijerat hukum di Indonesia, Kepala Subdirektorat I Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Kombes Adi Karya Tobing menambahkan, pihaknya perlu bekerjasama dengan Polisi Diraja Malaysia terlebih dahulu.
Sebab, berdasarkan tempat kejadian perkara, peristiwa tersebut terjadi di wilayah yurisdiksi Malaysia.
"Kan dia melakukan kejahatan di sana. Sama kayak warga negara asing melakukan kejahatan di Indonesia kita tangkap, kita cegat di negara kita," ujar Adi.
Artinya, penangkapan RS diserahkan ke polisi di Malaysia.
Baca juga: Ditjen Gakkum LHK Bongkar Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi dengan Jaringan hingga ke Malaysia
Pihaknya akan berkoordinasi dengan polisi di Negeri Jiran tersebut terkait langkah hukum terhadap RS dan orang lain yang ada di dalam foto tersebut.
Diketahui, foto itu salah satunya diunggah akun Facebook Animal Stories Indonesia. Akun pemerhati satwa langka Indonesia itu menyebut, tindakan orang tersebut sadis.
"Dengan bangganya dia pamerkan seakan-akan itu adalah sebuah prestasi untuk dapat menghabisi nyawa hewan yang dilindungi. Semoga manusia ini cepat tertangkap karena keberadaannya membahayakan lingkungan & masyarakat. Hanya sosok PSIKOPAT yang mampu memamerkan kesadisannya tanpa merasa bersalah," tulis akun Animal Stories Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.