Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Ideologi Kembali Bertarung, Pilpres 2024 Diprediksi Lebih Ramai

Kompas.com - 02/07/2019, 16:52 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri lembaga survei LSI Denny JA, Denny JA, memprediksi, Pemilihan Presiden 2024 akan lebih panas dibandingkan Pemilihan Presiden 2019.

Denny beralasan, Pilpres 2024 akan diramaikan pertarungan empat ideologi yang sudah berpengalaman pada Pilpres 2019. 

"Pilpres 2024 akan semakin ramai karena empat ideologi itu kembali bertarung. Bisa jadi keempat-empatnya lebih kuat, lebih punya pengalaman," kata Denny dalam konferensi pers di Kantor LSI Denny JA, Selasa (2/7/2019).

Baca juga: LSI Denny JA Sebut Ahok Bisa Jadi Kuda Hitam pada Pilpres 2024

Empat ideologi yang dimaksud yakni ideologi politik reformasi, ideologi Islam politik, ideologi "Kembali ke UUD 1945 yang asli", serta ideologi hak asasi manusia.

Denny memaparkan, ideologi politik reformasi merupakan ideologi arus utama yang mulai muncul setelah peristiwa reformasi hingga saat ini.

"(Paham politik reformasi) itu adalah varian demokrasi yang khas Indonesia. Ada kebebasan politik di sana. Berbeda dengan orde baru ataupun orde lama," ujar Denny.

Menurut Denny, mayoritas pendukung paham politik tersebut berada di kubu Jokowi pada Pilpres 2019. Ideologi itu berseberangan dengan tiga ideologi lainnya.

Sementara itu, ideologi Islam politik, kata Denny, merupakan ideologi yang menginginkan syariat Islam lebih berperan di ruang publik.

"Bagi paham ini, ideologi yang sekarang terlalu sekuler, terlalu liberal, terlalu memisahkan politik dari agama," kata Denny.

Lalu, ideologi "Kembali ke UUD '45 yang asli" didefinisikan sebagai ideologi yang tidak menyetujui sistem politik ekonomi yang kini berlaku.

"Mereka menganggapnya, secara politik terlalu liberal. Secara ekonomi terlalu memberikan ruang pada perusahaan asing," kata Denny.

Baca juga: LSI: Jokowi Bisa Jadi Endorser bagi The Next President

Ia pun menyebut, kedua ideologi di atas banyak dianut oleh kelompok yang mendukung Prabowo Subianto seperti Front Pembela Islam dan Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat.

Sementara itu, ideologi hak asasi manusia justru tidak mendukung, baik Jokowi maupun Prabowo pada Pilpres 2019.

"Mereka anti-Jokowi, mereka mengkiritk Jokowi, tetapi mereka tidak membela Prabowo. Mereka umumnya para LSM, civil society yang mendahulukan hak asasi manusia," ujar Denny.

Ia juga menyampaikan, riuhnya Pilpres 2019 diwaranai pertarungan keempat ideologi tersebut. Menurut dia, pertarungan keempat ideologi akan terus berlanjut hingga Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com