Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Quick Count" LSI Denny JA: Golput Pileg Lebih Besar Dibandingkan Pilpres

Kompas.com - 18/04/2019, 17:05 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil quick count pemilihan legislatif (Pileg) 2019 Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan ada 30,05 persen pemilih yang golongan putih (golput). Angka golput pileg tersebut lebih besar dibandingkan golput pilpres sebanyak 19,27 persen.

"Golput pileg lebih besar dibandingkan pilpres karena pemilu yang dilakukan serentak. Karena pileg dan pilpres dilakukan bersamaan, otomatis pemilih akan mengedepankan pilpres ketimbang pilegnya," ujar peneliti LSI Rully Akbar di kantor LSI, Jakarta Timur, Kamis (18/4/2019).

Baca juga: Mereka yang Gugur Saat Menjaga dan Selenggarakan Pemilu 2019...

 

Faktornya, lanjut Rully, karena memilih calon presiden dan wakil presiden lebih mudah dibandingkan memilih calon legislatif dari tingkat DPR, DPD, DPRD Provinsi dan kabupaten/kota. Banyak dan ragamnya pilihan caleg membuat angka golput kian tinggi.

Ia melontarkan, rasa ingin tahu dari masyarakat untuk mencari nama-nama caleg di daerah pemilihannya (dapil) juga rendah. Hal itu juga diakibatkan adanya isu-isu terkait pilpres yang mendistraksi masyarakat.

"Untuk menggali atau mencari tahu siapa calegnya pun susah karena terdistraksi isu pilpres. Inilah alasan kenapa pileg dianggap sebagai anak tiri dalam Pemilu 2019," jelasnya.

Baca juga: Komnas HAM Nilai Masyarakat Semakin Matang Berdemokrasi pada Pemilu 2019

 

Rully mengemukakan, banyaknya isu terkait pilpres membuat pemilih tidak fokus dalam mencari wakil rakyat di parlemen. Tak pelak, hal itu yang mengakibatkan angka golput di pileg lebih besar dibandingkan pilpres.

Untuk itu, seperti diungkapkan Rully, lebih baik pada Pemilu 2024, pileg dan pilpres harus dipisahkan guna meminimalisir angka golput pada pemilih. Hal itu tentu berkelindan dengan meningkatnya sistem demokrasi dan terpilihnya caleg-caleg yang terbaik.

Adapun hitung cepat LSI menggunakan jumlah sampel yang dipilih sebanyak 2.000 TPS dengan teknik penarikan sampel multistage random sampling. Sedangkan margin of error hasil hitung cepat ini sebesar kurang lebih 1 persen.

Kompas TV Berikut kami tampilkan hasil hitung cepat suara parpol di Pileg 2019 versi lembaga survei Charta Politika, data yang masuk sudah mencapai 92,95 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com