Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag Lukman Ungkap Sumber Uang 30.000 Dollar AS yang Disita KPK dari Ruang Kerjanya

Kompas.com - 26/06/2019, 19:04 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkap sumber uang 30.000 dollar Amerika Serikat yang disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat menggeledah ruang kerjanya pada 18 Maret 2019.

Hal itu dipaparkan Lukman saat bersaksi untuk terdakwa Kakanwil Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muafaq Wirahadi.

"Ya itu pemberian ada pihak kepanitiaan terkait dengan kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran internasional. Jadi melalui atase agama," kata Lukman di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Menurut Lukman, uang yang diserahkan oleh atase agama Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia itu berasal dari salah satu pihak di keluarga kerajaan.

Baca juga: Jaksa KPK Singgung Penggunaan Kata Cocok oleh Menag Lukman Terkait Haris Hasanuddin

Lukman mengatakan, uang 30.000 dollar itu diserahkan lewat satu mantan atase agama dan atase agama Kedubes Arab Saudi untuk Indonesia.

"Dua orang itu yang memberi uang itu," kata Lukman.

Ia lantas menceritakan salah satu proses penerimaan uang itu dari atase agama Kedubes Arab Saudi di Jakarta.

Lukman mengaku menerima uang itu sekitar pertengahan atau akhir tahun 2018. Ia tidak ingat persis.

Menurut Lukman, awalnya ia tidak menerima uang itu, meski atase agama itu menganggap pemberian uang tersebut merupakan hadiah.

"Saya tidak mungkin dan tidak boleh saya menerima itu dia memaksa. Ya sudah berikan saja untuk kegiatan kebaikan, bakti sosial, lembaga pendidikan, rumah ibadah dan lain-lain," kata dia.

Baca juga: Ditanya soal Jual Beli Jabatan di Kemenag, Ini Jawaban Menteri Lukman

Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan apa benar uang itu diserahkan oleh atase agama Kedubes Arab Saudi di Jakarta.

"Iya, di Jakarta, betul," ujar Lukman.

Mendengar jawaban itu, jaksa KPK mengatakan kesaksian Lukman terkait sumber uang 30.000 dollar AS ini bisa memengaruhi hubungan bilateral Indonesia-Arab Saudi.

Jaksa KPK kembali meminta ketegasan Lukman soal kebenaran sumber uang itu.

"Bukan dari orang lain? Ini banyak loh Pak Menteri. Ini kalau dirupiahkan banyak, Pak Menteri. Kalau betul, ngasihnya di mana?" ujar jaksa KPK lagi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com