JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menerjunkan tim khusus untuk memeriksa laporan keuangan perusahaan maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
"Tim kami sudah datang ke kantor Garuda, kami interview direksinya," ujar Anggota III BPK Achsanul Qosasi saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (29/5/2019).
Setelah itu, tim juga akan mengkroscek ke PT Mahata Aero Teknologi, pihak yang bekerja sama dengan Garuda, serta Kementerian Keuangan agar mendapatkan gambaran utuh mengenai laporan keuangannya.
"Jadi, nanti kami akan mendapatkan informasi yang lengkap, baru kami umumkan. Surat tugas (tim) itu terhitungnya mungkin setelah Lebaran efektif hari kerja baru selesai, sehingga nanti akan disampaikan," ujar Achsanul.
Baca juga: 81 dari 87 Kementerian/Lembaga Dapat Predikat Wajar Tanpa Pengecualian
Ia pun memperkirakan, pemeriksaan laporan keuangan Garuda akan rampung lima hari setelah Lebaran.
Saat ditanya, apa output dari pemeriksaan laporan keuangan tersebut, Achsanul tak menjawab secara rinci. Achsanul hanya mengatakan, BPK hanya akan memberikan rekomendasi bagian mana yang harus diperbaiki dan mana yang cukup.
Baca juga: OJK Masih Pelajari Laporan Keuangan Garuda Indonesia
Diberitakan, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Garuda Indonesia, 24 April 2019, mengumumkan, sepanjang tahun 2018 perusahaan mencetak laba bersih USD 809,84 ribu, meningkat tajam dari tahun 2017 yang rugi USD 216,58 juta.
Namun, dua komisarisnya menolak laporan keuangan itu. Penolakan itu berkaitan dengan pernjanjian kerjasama Garuda dengan PT Mahata Aero Teknologi dan PT Citilink Indonesia yang diperkirakan menuai kerugian sebesar USD 244,95 juta.