Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Situasi Secara Nasional Kondusif

Kompas.com - 23/05/2019, 13:51 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Republik Indonesia memastikan situasi secara nasional kondusif pasca-aksi 22 Mei terkait penetapan hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2019.

"Situasi secara nasional sangat kondusif untuk hari ini," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019).

Baca juga: 5 Langkah dan Imbauan Polri Terkait Kerusuhan 22 Mei oleh Kelompok Bayaran

Dedi menuturkan bahwa memang terdapat beberapa kericuhan oleh massa yang terjadi di luar Jakarta. Namun, hal itu sudah ditangani aparat.

Misalnya, perusakan kendaraan roda empat di wilayah Sumatera Utara, yang sedang didalami kepolisian setempat. Ada pula peristiwa pembakaran kantor Polsek Tambelangan, Sampang, Jawa Timur.

Berikutnya, Dedi menyebutkan soal pembakaran pos polisi di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Dalam kasus ini, aparat juga sudah menangkap beberapa terduga pelaku kericuhan.

Baca juga: Kapolres Jakpus: TNI-Polri Juga Bagian dari Masyarakat, Tolong Jangan Provokasi...

"Sudah berhasil diamankan 38 (orang) hari pertama, sedang dimintai keterangan, dan tambahan lagi 18 yang diamankan terkait menyangkut masalah pengrusakan dan pembakaran terhadap pos lalu lintas," tuturnya.

Sementara itu, untuk wilayah Ibu Kota, aparat gabungan TNI-Polri juga masih mengamankan beberapa titik misalnya Kantor KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Istana.

"Beberapa titik juga masih dalam pengawasan kontrol aparat keamanan TNI-Polri," ujar Dedi.

Kompas TV 1. Presiden Jokowi gelar jumpa pers di Istana Negara, Jakarta. Presiden mengatakan akan menindak tegas para perusuh yang akan menganggu keamanan negara dan demokrasi. 2. Konsentrasi massa berlangsung di sejumlah titik, terutama di sekitar kantor Bawaslu di jalan MH Thamrin, Jakarta. Aksi dikawal ketat aparat keamanan TNI dan Polri. 3. Polisi tangkap 257 orang pelaku kericuhan. Pelaku diduga adalah orang-orang suruhan. Polisi juga amankan barang bukti berupa celurit, panah, petasan, dan uang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com