JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Inas Nasrullah Zubir, menyesalkan tidak adanya imbauan dari capres Prabowo Subianto untuk meredakan para pendukungnya yang sedang berdemo.
Ia meyakini, pembiaran oleh Prabowo ini untuk mengalihkan perhatian publik bahwa sebenarnya Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi tidak memiliki bukti untuk berproses di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Kalau mereka (BPN Prabowo-Sandi) membiarkan, malah mendukung orang-orang demo artinya mereka enggak punya bukti. Kalau mereka yakin punya bukti, mereka tidak membiarkan orang demo," kata Inas dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/5/2019).
"Kayak kita kan, TKN yakin maka kita tidak minta pendukung untuk turun demo. Tapi mereka tidak yakin dengan bukti yang mereka punya, akhirnya meminta pendukungnya untuk demo,” tambah Inas.
Baca juga: Wiranto: Yang Menyerang Itu Preman-preman yang Dibayar, Bertato
Inas mengungkapkan, sedianya ada sekitar 40.000 pendukung Jokowi-KH Ma’ruf Amin yang akan turun untuk mengawal hasil pemilu. Tapi demi keamanan nasional, TKN menolak kehadiran para pendukung paslon 01 tersebut.
“Ada 40.000 pendukung Jokowi akan turun dari Jakarta dan dari luar Jakarta, termasuk dari Jatim, Jateng mau datang. Tapi TKN dengan tegas meminta mereka untuk tidak hadir ke Jakarta, dan meminta mereka menjalani ibadah puasa dengan baik di daerah masing-masing,” ujar politisi Hanura ini.
Oleh karena itu, Inas sangat menyesalkan pihak Prabowo-Sandi yang seolah membiarkan massa pendukungnya berdemontrasi hingga memicu kerusuhan.
Baca juga: Kapolri: Ada yang Ingin Ciptakan Martir agar Publik Marah ke Aparat
Inas secara khusus meminta kepada Prabowo-Sandi agar tidak selalu mengatasnamakan rakyat atas segala tindakan yang mereka lakukan.
“Jangan selalu membawa narasi rakyat, rakyat yang mana? Tidak semua rakyat berpihak pada mereka, bahwa sekarang 55 persen pemilih berpihak sama Pak Jokowi,” ujar Inas.
“Jangan adu domba rakyat. Rakyat jangan dibenturkan,” tambahnya.
Sebelumnya, kerusuhan pecah di sejumlah titik di Jakarta sejak Rabu (22/5/2019) dini hari. Namun, hingga Rabu sore ini Prabowo maupun Sandiaga belum juga menyampaikan pernyataan menanggapi kerusuhan itu.
Sandiaga bahkan enggan berkomentar saat ditanya wartawan mengenai kerusuhan itu. Sandiaga hanya tersenyum dan mengangkat tangan kanannya kemudian masuk ke dalam rumah Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.