Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata AHY, SBY Sudah Ucapkan Selamat ke Jokowi Lewat Telepon

Kompas.com - 22/05/2019, 10:38 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com — Presiden keenam RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menyampaikan ucapan selamat langsung kepada calon presiden Joko Widodo atas hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019.

Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, SBY berkomunikasi lewat telepon dengan Jokowi, Selasa (21/5/2019) malam.

Dalam komunikasi tersebut, SBY menyampaikan selamat kepada Jokowi atas kemenangan dalam Pilpres 2019 berdasarkan rekapitulasi KPU.

Baca juga: Dalam Sebulan, Jokowi Dua Kali Undang AHY ke Istana

Informasi tersebut disampaikan AHY dalam jumpa pers setelah bertemu Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/5/2019).

"Saya ucapkan selamat secara langsung kepada Bapak Presiden Jokowi atas kemenangan hasil rekapitulasi KPU. Ini juga telah disampaikan langsung oleh Bapak SBY tadi malam melalui telepon," kata putra SBY tersebut.

SBY juga menyampaikan ucapan selamat kepada Jokowi lewat video yang direkam di Singapura. Video tersebut kemudian diunggah ke media sosial.

Baca juga: SBY Ucapkan Selamat kepada Jokowi-Amin

SBY hingga saat ini masih mendampingi istrinya Ani Yudhoyono yang dirawat di National Universtiy Hospital, Singapura, karena kanker darah.

AHY menjelaskan, pertemuannya kali ini adalah kelanjutan dari pertemuan pada 2 Mei lalu. Menurut AHY, Presiden Jokowi ingin agar dirinya menjadi jembatan komunikasi dengan SBY yang selalu berada di Singapura.

SBY sebagai presiden dua periode, kata AHY, tentu memiliki pengalaman yang bisa dibagi dalam penanganan situasi politik, hukum, dan keamanan belakangan ini, terutama dalam menyikapi hasil rekapitulasi KPU.

"Komunikasi ini wujud harapan bahwa antara Bapak Jokowi dan Bapak SBY bisa terus terjalin tali silaturahim dan komunikasi, terutama dalam mendiskusikan berbagai hal situasi bangsa," kata AHY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com