Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden dan PM Singapura Ucapkan Selamat ke Jokowi

Kompas.com - 22/05/2019, 09:50 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Halimah Yacob dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menulis surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali sebagai Presiden Republik Indonesia.

Dalam pesannya, Presiden Halimah mengatakan bahwa kemenangan Presiden Jokowi adalah bukti kepercayaan rakyat Indonesia terhadap kepemimpinannya.

"Atas nama rakyat Singapura, saya ucapkan selamat kepada Presiden Jokowi atas terpilihnya kembali sebagai Presiden Republik Indonesia. Saya yakin Jokowi akan membangun fondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih baik bagi rakyat Indonesia," ujar dia berdasarkan keterangan tertulis dari Kedubes Singapura di Jakarta, Rabu (22/5/2019), seperti dikutip Antara.

Baca juga: SBY Lega Prabowo Akan Gugat Hasil Pilpres 2019 ke MK

Presiden Halimah mengatakan, Singapura dan Indonesia memiliki hubungan dan kerja sama yang sangat baik, dibangun atas dasar saling menghormati. Ikatan rakyat Singapura dan Indonesia begitu dalam dan terus tumbuh.

"Saya yakin bahwa hubungan kedua negara akan terus menguat di masa mendatang," kata dia.

Sementara itu, dalam suratnya, Perdana Menteri Lee berharap bekerja sama dengan Presiden Jokowi untuk menggali peluang baru untuk kerja sama antara Singapura dan Indonesia. ‍‍

"Selamat dari saya atas terpilihnya Jokowi kembali sebagai Presiden Republik Indonesia! Mandat kuat yang Anda terima mencerminkan kepercayaan yang ditunjukkan orang Indonesia dalam kepemimpinan Anda, dan visi Anda untuk mengangkat kehidupan rakyat Indonesia," ujar dia.

Baca juga: SBY: Pak Prabowo, Sejarah Akan Mencatat Bapak sebagai Champion of Democracy

Selama masa jabatan pertama Jokowi, lanjut Perdana Menteri Lee, hubungan Singapura-Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan.

"Kami bersama-sama meluncurkan Kendal Industrial Park pada 2016, dan memperingati 50 tahun hubungan bilateral ("RISING 50") pada 2017. Kami bekerja sama secara erat di berbagai bidang, termasuk perdagangan dan investasi, ekonomi digital, peningkatan keterampilan, pariwisata, dan pertahanan dan keamanan. Hubungan kami dalam kondisi sangat baik. Saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda untuk membangun peluang baru demi kepentingan rakyat kita," kata Perdana Menteri Lee.

KPU sebelumnya menetapkan rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional untuk pilpres 2019 dalam sidang pleno pada Selaea (21/5/2019) dini hari.

Hasilnya, pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin menang atas paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Jumlah perolehan suara Jokowi-Ma'ruf mencapai 85.607.362 atau 55,50 persen. Sedangkan perolehan suara Prabowo-Sandi sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen.

Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen.

Namun, Prabowo-Sandiaga menolak hasil rekapitulasi tersebut. Mereka akan mengajukan gugatan sengketa hasil Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com