Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sahur 9 Ramadhan 1364 H Jadi Momentum Penyusunan Teks Proklamasi..

Kompas.com - 14/05/2019, 17:06 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berita kekalahan Jepang dari pasukan Sekutu menjadi angin segar bagi Indonesia. Golongan muda yang bersifat agresif-progresif segera bergerak dengan "menculik" Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok untuk segera mengumumkan kemerdekaan Indonesia.

Mereka tak mau kalau terlalu lama menunggu malah menjadi permasalahan yang panjang. Dengan membacakan proklamasi kemerdekaan, maka posisi Indonesia akan lebih kuat di mata dunia.

Setelah peristiwa ini, Soekarno dan Hatta harus segara menyiapkan segala sesuatu terkait proklamasi. Mereka harus menyiapkan rumusan teks untuk menandai kemerdekaan Indonesia.

Ketika itu, 16 Agustus 1945, bertepatan dengan 8 Ramadhan 1364 Hijriah atau dalam suasana bulan suci penuh berkah.

Segera dari Rengasdengklok, Achmad Soebardjo membawa kedua pemimpin negara itu menuju rumah Laksamana Maeda. Di sinilah akan dirumuskan naskah proklamasi kemerdekaan.

Dalam buku Kilas Balik Revolusi karya Abu Bakar Loebis disebutkan jatuhnya pilihan pada rumah Laksamana Maeda karena rumah tersebut punya hak imunitas terhadap Angkatan Darat Jepang, sehingga kedua pemimpin itu tetap aman.

Di ruang makan Laksamana Maeda dirumuskan naskah proklamasi kemerdekaan yang merupakan pemikiran tiga tokoh, yaitu Soekarno, M Hatta, dan Achmad Soebardjo.

Proses penyusunan naskah ini juga disaksikan golongan muda yang diwakili oleh Sukarni, Sudiro, dan BM Diah. Sementara, dari pihak Jepang ada S. Miyoshi dan S. Nishijima.

Baca juga: Mengapa Rumah Laksamana Maeda Dipilih sebagai Lokasi Penyusunan Teks Proklamasi?

Menu sahur

Suasana perumusan naskah proklamasi digambarkan melalui patung lilin tiga tokoh perumus, yaitu Mohammad Hatta, Soekarno, dan Ahmad Subardjo, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Jumat (14/8/2015). KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Suasana perumusan naskah proklamasi digambarkan melalui patung lilin tiga tokoh perumus, yaitu Mohammad Hatta, Soekarno, dan Ahmad Subardjo, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Ruang makan itu menjadi saksi bisu penyusunan teks proklamasi. Setelah semalaman berembuk, akhirnya pada dini hari 9 Ramadhan 1364, tepat 76 tahun lalu dalam perhitungan Hijriah, teks itu selesai dan segera diketik.

Karena ketika itu bulan Ramadhan, umat Muslim diwajibkan untuk berpuasa termasuk para tokoh yang hadir.

"Sahur.....Sahur!," suara terdengar dari rumah kediaman Maeda menunjukan waktu untuk umat Muslim bersahur.

Dalam buku Sekitar Proklamasi (1981) Bung Hatta mengatakan bahwa dirinya sempat diberi makan sahur di kediaman Laksana Maeda.

"Waktu itu bulan puasa. Sebelum pulang saya masih dapat makan sahur di rumah Admiral Maeda," kenang Hatta.

Makanan itu telah disiapkan oleh Satsuki Mishina, selaku asisten rumah tangga Maeda dan satu-satunya perempuan yang ada dalam rumah tersebut.

Dia membuat dan menyiapkan nasi goreng, telur dan ikan sarden. Setelah selesai masak, jamuan segera dihidangkan kepada para tokoh perumus proklamasi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com