Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layar dan Mikrofon Rapat Pleno KPU Tiba-tiba Mati, Kubu 02 Tanya “Adakah Unsur Kesengajaan?”

Kompas.com - 04/05/2019, 18:58 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Layar besar dan mikrofon Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Nasional atas Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu 2019 Luar Negeri di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Sabtu (4/5/2019), tiba-tiba mati.

Saksi dari capres cawapres nomor urut 02, Ferry Mursyidan Baldan langsung mempertanyakan apakah insiden tersebut disengaja atau tidak.

Momen itu terjadi di sela-sela Ketua PPLN Washington DC Andang Purnama membacakan rekapitulasi penghitungan suara di wilayahnya. Andang sedang asyik menjelaskan surat suara yang terpakai dan tidak terpakai.

Tiba-tiba layar yang menunjukkan data tersebut mati disertai bunyi cukup keras. Tidak hanya itu, mikrofon juga tidak berfungsi. Andang pun berhenti membacakan laporannya.

Baca juga: KPU Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu Luar Negeri

Sekitar satu menit kemudian, mikrofon kembali menyala. Namun, tidak dengan layar.

Saat Andang bersiap melanjutkan laporannya, tiba-tiba, Ferry nyeletuk, “sebentar, sebentar, sebentar”.

“Adakah unsur kesengajaan? Kelemahan teknis? Kita bisa bayangkan kalau ini terjadi di bawah kita. Bisa menimbulkan syak wasangka. Ini bertanya ya,” lanjut Ferry.

Pernyataan itu kemudian ditimpali salah seorang komisioner KPU.

“Bang Ferry sudah pegang (fotokopi) data kan? Jadi (layar) nyala atau tidak nyala, tidak berpengaruh,” ujar dia.

Baca juga: Rapat Pleno KPU di Cianjur Ricuh gara-gara Pertanyaan Bernada Tinggi

Ferry menyanggahnya, “bukan. Kami ingin memastikan saja yang disampaikan (Andang) sama (dengan di layar)”.

Pernyataan itu kembali ditimpali komisioner KPU lainnya. Sang komisioner berpendapat, justru KPU memberikan fotokopi dari data yang ditunjukan di layar sebagai mekanisme kontrol. Apabila ada data di layar yang tidak sesuai dengan dokumen salinan, maka saksi dapat menyampaikannya di pleno ini.

“Lagipula, apa yang diketik, dibacakan, tidak akan ada perubahan. Nyala atau tidak nyala (layarnya),” tambah sang komisioner KPU lagi.

Diberikan penjelasan demikian, Ferry kembali menimpali. Menurut dia, kecurigaannya ini bukan hanya mewakili kubu 02 saja, melainkan seluruh pihak.

Baca juga: Bentrok Massa saat Pleno KPU Intan Jaya Papua, Polisi Terkena Lemparan Batu

“Tapi ini soal mereka tidak mau mengekspresikannya saja,” kata Ferry.

Pernyataan Ferry itu ditanggapi guyon oleh salah seorang komisioner KPU lainnya.

“Jadi, rupanya Bang Ferry ini bukan hanya jubir 02, namun jubir bangsa Indonesia,” ujar sang komisioner KPU sembari tertawa.

Pernyataan itu kembali mencairkan suasana ruangan rapat pleno yang sudah berjalan sejak pukul 10.00 WIB pagi. Peserta rapat tertawa mendengar pernyataan tersebut.

Setelah itu, pembacaan laporan dilanjutkan oleh Andang dan suasana rapat pleno kembali hening. Pada momen ini, layar sudah kembali menyala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com