Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pertemuan AHY dan Jokowi, TKN Nilai Demokrat Bersikap Realistis

Kompas.com - 03/05/2019, 18:09 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Johnny G Plate, mengatakan, pertemuan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Presiden Joko Widodo membuka dialog yang baik usai Pemilu.

Johnny mengatakan, pertemuan itu hanya silaturahim biasa tetapi juga membuka peluang politik bagi AHY.

"AHY ngomong yang sama, jadi bukan hal yang wah. Itu normatif saja, tapi membuka peluang dan datang bersilaturahim politik itu hal yang baik dan kami menyambut baik," kata Johnny saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (3/5/2019).

Baca juga: Pertemuan AHY dengan Jokowi Untuk Turunkan Ketegangan Pasca Pilpres

Johnny mengatakan, TKN membuka ruang kerja sama dengan Demokrat, tak hanya dalam bidang politik saja, tetapi dalam hal untuk kepentingan negara.

"Bagi TKN Jokowi, Pak Agus ke sana membangun suatu komunikasi politik yang konstruktif. Itu kan hal yang baik dan kami membuka ruang kerja sama," ujarnya.

Johnny G PlateKOMPAS.com/Haryantipuspasari Johnny G Plate

Selanjutnya, Johnny menilai partai Demokrat semakin realistis melihat hasil rekapitulasi suara Pemilu sementara, sehingga melakukan pendekatan ke Jokowi.

Baca juga: PKS: Pertemuan Jokowi dan AHY Menyejukkan

Ia mengatakan, pendekatan ke Jokowi itu akan berimbas pada retaknya koalisi 02.

"Mereka mengambil posisi yang realistis. Legislatif sudah terpenuhi hak dan keinginannya lalu bagaimana dari sisi pemerintahannya untuk 5 tahun kedepan, tidak ada pilihannya selain melakukan pendekatan dengan Joko Widodo," tuturnya.

"Implikasi dari itu adalah koalisi 02 retaknya semakin dalam yang tersisa hanya Pak Prabowo Sandiaga, Gerindra dan non partai," pungkasnya.

Baca juga: TKN Sebut Pertemuan Jokowi dengan AHY Patut Diteladani Seluruh Elite Politik

Sebelumnya, Pertemuan empat mata antara Presiden Joko Widodo dan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di Ruang Kerja Presiden, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019) kemarin, sarat dengan muatan politis.

Ia mengaku, kehadirannya di Istana bukan atas inisiatifnya, melainkan undangan langsung dari Presiden Jokowi melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Baca juga: Pertemuan Jokowi-AHY, Arah Politik Demokrat dan Ancaman Resistensi dari PDI-P

AHY mengungkapkan rasa terima kasihnya telah diundang berbincang-bincang dengan Presiden Jokowi. Sebab, ia merasa sudah cukup lama tidak bertatap muka secara langsung dengan Presiden Jokowi lantaran sama-sama disibukkan oleh urusan Pemilu serentak 2019.

"Tadi menjadi suasana yang baik, bersilaturahim kembali setelah kesibukan beliau dan kami juga di lapangan selama delapan bulan terakhir ini," ujar AHY.

Kompas TV Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono datang ke Istana Kepresidenan untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo. Pertemuan dilakukan salah satunya untuk membahas kondisi politik terkini pasca pemilu. Agus Harimurti Yudhoyono menjelaskan bahwa inti pertemuannya adalah soal harapan Indonesia agar terus semakin baik dan juga membahas kondisi politik Indonesia terkini. Simak pernyataan lengkap Agus Harimurti Yudhoyono pasca pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan. #Jokowi #AHY #Pemilu2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com