Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Bencana BNPB pada 2019, 1.538 Kejadian dan 325 Korban Meninggal

Kompas.com - 30/04/2019, 19:32 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa telah terjadi 1.538 kejadian bencana di Indonesia selama 2019, terhitung sejak 1 Januari hingga 30 April.

Jumlah bencana ini mengakibatkan 325 orang meninggal, 113 orang hilang, 1.439 orang luka-luka, dan sebanyak 996.143 orang mengungsi dan menderita. 

Berdasarkan rilis dari BNPB, sejumlah daerah yang terdampak bencana juga mengalami kerusakan fisik yang meliputi 3.588 rumah rusak berat, 3.289 rumah rusak sedang, 15.376 rumah rusak ringan, dan juga ratusan bangunan pendidikan, fasilitas peribadatan dan fasilitas kesehatan rusak.

"Lebih dari 98 persen bencana yang terjadi adalah bencana hidrometeorologi sedangkan 2 persen bencana geologi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan yang diterima Kompas.com pada Selasa (30/4/2019).

Baca juga: Indonesia Alami 256 Bencana Alam pada April 2019

Menurut Sutopo, ada tiga kejadian bencana yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian yang cukup besar selama 2019. Pertama, banjir dan longsor di Sulawesi Selatan (22/1/2019) yang menyebabkan 82 orang meninggal dan kerugian yang ditaksir sebesar Rp 926 miliar.

Kedua, kejadian banjir dan longsor di Sentani, Papua (16/3/2019). Bencana ini menyebabkan 112 orang meninggal dunia, 82 orang hilang, dan 965 orang luka-luka. Adapun kerugian yang dialami diperkirakan sebesar Rp 668 miliar.

Ketiga, banjir dan longsor di Bengkulu (27/4/2019) menyebabkan 29 orang meninggal dunia, 13 orang hilang, dan 4 orang luka-luka. Data sementara menunjukkan kerugian yang dialami sekitar Rp 200 miliar.

Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumat (29/3/2019). CHRISTOFORUS RISTIANTO/KOMPAS.com Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumat (29/3/2019).
Sutopo menyampaikan bahwa kejadian bencana tahun ini meningkat sebesar 7,2 persen dan juga jumlah korban jiwa bencana mengalami kenaikan sebesar 192 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Berdasarkan sebaran kejadian bencana per provinsi, maka bencana paling banyak terjadi di Jawa Tengah (472 kejadian), Jawa Barat (367), Jawa Timur (245), Sulawesi Selatan (70) dan Aceh (51)," ujar Sutopo.

Baca juga: 5 Fakta Bencana Banjir dan Longsor di Bengkulu, 29 Orang Meninggal hingga Banjir Akibat Aktivitas Tambang

Menurut Sutopo, statistik bencana ini bermakna bahwa ancaman bencana terus meningkat yang disebabkan adanya pemicu banjir dan longsor, yaitu curah hujan yang deras.

Selain itu, faktor lain ancaman bencana ini karena tingkat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana masih rendah.

"Mitigasi baik struktural dan non struktural masih belum dijadikan prioritas dalam pembangunan di daerah. Upaya penanganan bencana masih banyak menitikberatkan pada darurat bencana. Upaya pencegahan dan kesiapsiagaan masih perlu ditingkatkan," ujar Sutopo.

Menanggapi hal tersebut, Sutopo mengatakan bahwa kejadian bencana yang terjadi hendaknya menjadi pembelajaran agar tidak terulang di masa mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com