Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kalla Imbau Buruh Tertib Peringati 'May Day'

Kompas.com - 30/04/2019, 15:37 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau para buruh untuk tertib dan tidak menghambat lalu lintas ketika mengikuti acara peringatan Hari Buruh atau May Day yang akan digelar Rabu (1/5/2019).

"Pasti harus tertib. Besok libur, jadi agak bebas sedikit. Mau (turun) ke jalan silakan, tapi jangan menghambat jalannya lalu lintas," kata Wapres Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta, Selasa (30/4/2019), seperti dikutip Antara.

Terkait rencana kedatangan capres Prabowo Subianto pada Peringatan Hari Buruh di Istora Senayan, Kalla menanggapi bahwa siapa saja boleh hadir dalam acara tersebut.

"Siapa saja boleh hadir, kalau soal hadir ya silakan saja," tambahnya.

Baca juga: Jokowi Harap Peringatan May Day Berlangsung Penuh Kegembiraan

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, Prabowo akan menghadiri peringatan Hari Buruh di Istora Senayan Jakarta, Rabu.

Hal itu sudah menjadi kegiatan rutin tahunan Prabowo untuk menghadiri perayaan May Day.

Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, sekitar 50.000 buruh akan hadir dalam peringatan Hari Buruh di Istora Senayan.

Peringatan May Day akan dimulai pukul 10.00 WIB, dengan diikuti massa buruh dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Serang, Banten dan Cilegon.

Baca juga: Fadli Zon: Pak Prabowo Tidak Pernah Absen dalam May Day...

Para buruh tersebut akan menyerukan tujuh tuntutan, yakni menolak upah murah, penghapusan sistem 'outsourcing', mendesak peningkatan manfaat jaminan kesehatan dan jaminan pensiun, mendesak penurunan TDL (Tarif dasar listrik) dan harga sembako.

Kemudian, mendesak kenaikan pendapatan guru, tenaga honorer dan pengendara ojek online, serta meminta Pemerintah menegakkan demokrasi yang jujur dalam Pilpres 2019.

Kepolisian RI akan menurunkan 25 ribu personel gabungan yang melibatkan TNI, Polri, Dishub dan Lantas untuk mengawal perayaan May Day di Jakarta, Rabu.

Pembagian pengawalan aparat keamanan tersebut berupa 1.500 personel di Istora Senayan dan 25.000 personel di sekitar Istana Merdeka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com